Bojonegoro, NU Online
Mengawali kepemimpinan di Bojonegoro, Jawa Timur, Bupati Hj Anna Mu'awannah dan Badan Otonom (Banom) NU di Kota Ledre siap bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Untuk mengambil peran tersebut, Pimpinan Cabang (PC) Muslimat Nahdlatul Ulama dan Gerakan Pemuda Ansor menemui Bupati Bojonegoro, Sabtu (1/12).
Pertemuan yang berlangsung di ruang Angling Dharma gedung pemkab setempat, pengurus Muslimat bersama Ansor diterima langsung Bupati, beserta beberapa kepala dinas di antaranya Dinas Pertanian, Pendidikan, PU Cipta Karya, Bagian Kesejahteraan Rakyat, Lingkungan Hidup dan Perdagangan serta Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Satpol PP, Dinas Koperasi dan UMKM.
Ketua PC GP Ansor Kabupaten Bojonegoro Abdulloh Faizin menyampaikan, GP Ansor sudah ada sejak sebelum kemerdekaan, sehingga kita ikut berperan dalam memerdekakan bangsa. Termasuk di Ansor sendiri juga memiliki program-program pendidikan kebangsaan.
Sehingga para kader ansor ini dididik untuk mencintai bangsa kita bagaimanapun kondisinya. "Selain itu kita juga memeiliki program-program pendidikan kepada masyarakat Bojonegoro, diharapkan dengan begitu kita bisa ikut membantu pemerintah dalam mencerdaskan masyarakat Bojonegoro," terang Faizin.
Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Bojonegoro, Ririn Muktamiroh menyampaikan beberapa hal terkait kondisi organisasi dan persoalan yang ada di masyarakat. "Diharapkan dari pemkab bisa mengadakan pemerikasaan gratis yang bisa menggandeng Muslimat NU. Selain itu Muslimat NU juga memiliki badan usaha sendiri untuk kemandirian Muslimat NU," ungkapnya.
Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awanah menyambut positif paparan dari GP Ansor dan juga Muslimat NU. Melalui Kabag Kesra Pemkab Bojonegoro, Sahari menuturkan, Pemkab mempunyai program bantuan insentif untuk ustad/ustadzah di TPQ atau Madin.
"Bantuan dana kematian bagi keluarga kurang mampu, insentif kepada pengelola rumah ibadah," ungkapnya mewakili Bupati Anna.
Termasuk Kepala Dinas Pendidikan Hanafi menyebutkan, di Bojonegoro sendiri ada 928 lembaga pendidikan keagamaan dan terdiri dari 1298 guru dan memiliki santri sebanyak 51.562.
"Ini merupakan calon bibit penerus bagi Bojonegoro, selain itu ada prestasi sendiri bahwa di Bojoneoro ada 1500 anak yang sudah hafal Juz 30 (hafal Juz Am'ma)," ujarnya.
Bupati Anna menandaskan, apa yang disampaikan dinas merupakan program pemerintah Bojonegoro, sehingga butuh bantuan-bantuan dari Ansor dan juga Muslimat NU untuk ikut membantu mensosilaisasikannya kepada masyarakat luas.
"Semua program itu memiliki syarat yang harus dipenuhi, sehingga bisa di komunikasikan kepada SKPD terkait bagaimana syarat-syaratnya. Semua program tersebut dilakukan untuk memajukan masyarakat Bojonegoro," pungkasnya. (M Yazid/Muiz)