Daerah

Jamaah Al-Mughits Blitar Siap Sukseskan 1 Miliar Shalawat Nariyah

Ahad, 4 September 2016 | 04:39 WIB

Jamaah Al-Mughits Blitar Siap Sukseskan 1 Miliar Shalawat Nariyah

KH Sunhaji Nawal Karim Zubaidi Abdul Ghofur (kiri) bersama jamaahnya

Blitar, NU Online
Majelis Sholawat Nariyyah Mustaghitsu Al-Mughits, Udanawu, Blitar, Jawa Timur, akan ikut menyukseskan acara pembacaan Shalawat Nariyah sebanyak satu miliar yang digagas PBNU dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional.

“Kami akan ikut sukseskan pembacaan semiliar tersebut,” ujar KH Sunhaji Nawal Karim Zubaidi Abdul Ghofur, salah satu pendiri Jamiyah Majelis Sholawat Nariyyah Mustaghitsu Al-Mughits, Udanawu kepada NU Online, Sabtu (3/9).

Gus Shon, panggilan akrabnya, berharap pembacaan shalawat tersebut bisa terkoordinasi dengan baik dan serempak secara nasional. Mulai dari pusat hingga ke pelosok-pelosok desa. “Jadwalnya harus ditata dengan rapi. Terus mulai kapan dilaksanakan. Biar ghirohnya hari santri benar-benar menggelegar mulai dari pusat hingga ke daerah-daerah,” kata Gus Shon yang juga salah satu pengasuh Pesantren Mambaul Hikam Mantenan Udanawu Blitar itu.

Sebagaimana diketahui, PBNU akan menggelar beragam kegiatan untuk memperingati Hari Satri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober. Di antara kegiatan tersebut adalah pembacaan Shalawat Nariyah sebanyak satu miliar. Shalawat Nariyah akan dibacakan secara serentak oleh santri-santri NU dari Aceh sampai Papua.

Seperti dikatakan Sekretaris Jenderal PBNU H Helmy Faishal Zaini, Shalawat Nariyah adalah amalan yang diijazahkan oleh para ulama masyhur di NU.  “Kami akan mengintruksikan kepada seluruh jamaah Al-Mughits untuk menyukseskan kegiatan secara nasional tersebut,” ungkap Gus Shon.

Majelis Sholawat Nariyah Mughitsu Al-Mughits adalah salah satu gerakan yang peduli terhadap masalah dakwah Islam di Indonesia. Majelis yang didirikan sejak 2007 itu dari hari ke hari perkembangannya sangat pesat. Jamaahnya ada puluhan ribu dan menyebar seantero Indonesia. Bahkan, anggotanya ada yang dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Hongkong. (Imam Kusnin Ahmad/Mahbib)


Terkait