Daerah

Jaring Pemimpin Brebes, PPP ‘Sowan’ Ke PCNU

Ahad, 6 November 2011 | 10:23 WIB

Brebes, NU Online
Kepala daerah dalam mengelola daerahnya sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan rakyat yang dipimpinnya. Mengingat masyarakat Brebes mayoritas Nahdliyin (Warga NU), baik buruknya pemimpin Brebes akan berdampak langsung pada nasib Nahdliyin. Untuk itu, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memandang perlu menanyakan kriteria pemimpin Brebes dalam rangka suksesi pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2012 mendatang.

“Karena NU sebagai organisasi Islam sekaligus memiliki anggota terbesar, maka kami sowan dulu ke sini,” tutur Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Imam Maturidi mengawali pembicaraan saat audiensi antara DPC PPP dengan jajaran Pengurus Cabang (PC) NU Brebes di gedung NU jalan Yos Sudarso 36 Brebes Sabtu Sore (5/10).
<>
Imam menjelaskan, mayoritas warga Brebes adalah NU maka peran NU dalam menentukan pemimpin Brebes sangat signifikan. Sehingga sebelum melakukan penjaringan calon Kepala Daerah dalam Pilkada mendatang, PPP perlu menanyakan lebih dulu kriteria kepempinan Brebes kepada NU. “NU itu dalam pandangan PPP ibarat macan besar yang perlu dibangunkan, kuat meski banyak diam,” tutur Imam. 

Menurut Imam, kunjungan resmi yang kali pertama sejak PCNU dijabat H Athoillah itu, dikandung maksud untuk merajut kembali hubungan silaturrahmi yang harmonis dengan PPP. Selaras dengan motto PPP yang telah meneguhkan diri sebagai rumah besarnya umat Islam.

Ketua DPC PPP Imam Maturidi memimpin langsung kunjungan kali pertama ini, didampingi Sekretaris H Masrip, Bendahara H Khumaedi, wakil ketua H Imron Abkar dan Tobari, Wakil Sekretaris Agus Sopan dan Aji S.

Ketua PCNU Brebes H Athoillah MSi menyambut baik jajaran pengurus DPC PPP Brebes melakukan audiensi dengan NU. NU memang bukan organisasi politik, tetapi tidak membatasi warganya berpolitik karena mempunyai hak politik yang sama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Diakui atau tidak, NU telah menjadi rebutan namun ketika mendukung salah seorang calon dalam suatu Pilkada, sesudahnya ditinggal begitu saja. Untuk itu NU sangat hati-hati dan tidak mau dijual apalagi dijual murah.

Athoillah tidak ingin, NU dibutuhkan hanya pada saat moment tertentu saja, Pilkada misalnya. Makanya NU menjalin hubungan baik dengan partai manapun. NU juga tidak pernah meminta kontribusi ke partai manapun. “Jadi tak perlu khawatir kalau berhubungan baik dengan NU lalu dijaluki (dimintai,red),” kata Athoillah yang juga Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kab Brebes.

NU hanya berharap, kedekatan dengan partai politik agar aspirasi NU bisa terserap. Utamanya yang menyangkut sosial, keagamaan dan kemaslahatan umat. PPP misalnya, jangan sungkan-sungkan mengakomodir kepentingan NU dalam berdakwah. Bila PPP mampu menjalin komunikasi positif, tanpa diperintahpun secara berbondong-bondong Nahdliyin akan berkontribusi pada PPP. “Kalau sikap PPP dengan NU lebih enjoy, maka Nahdliyin akan enjoy juga,” tegas Athoillah.

Berkaitan dengan Pilkada Brebes 2012, Athoillah selaku Ketua NU Brebes tidak akan memberIkan dukungan secara idhar (terang-terangan,red). Dengan alasan, belum melakukan rapat gabungan antara Rais Syuriyah, Tanfidziyah maupun dengan Badan Otonom dan lajnah-lajnah NU.

NU, kata Athoillah, hanya menyampaikan kriteria antara lain menghendaki pemimpin yang agamis, mampu mensejahterakan umat, mau berpikir dan bertindak hanya untuk kepentingan umat. Dan memiliki empat sifat kepemimpinan Rasulullah yakni sidik, amanat, tablik dan fathonah.

Hadir ikut menyambut audiensi DPC PPP, Wakil Ketua PCNU Drs KH Sodikin Rachman dan H Edi Winoto, Sekretaris Ali Nurdin MPd, Wakil Sekretaris Rasyidin SAg dan Ketua Lembaga Perekonomian PCNU Drs H Agus Hasanudin.

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Wasdiun


Terkait