Sumenep, NU Online
Sebagai bentuk pembekalan dan pembelajaran bagi warga menjelang tahun politik, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Giliraja, Sumenep, Jawa Timur menyelenggarakan Halaqah Aswaja dengan mengangkat tema NU dan Politik Kebangsaan.
"Kegiatan ini untuk memberikan pencerahan kepada warga tentang sikap NU dan politik kebangsaan saat bermunculan gejolak yang selalu mempertanyakan tentang Pancasila dan meragukan NKRI," kata KH Achmad Fauzan, Jumat (13/4). Menghadapi tahun politik ini, Ketua MWCNU Giliraja tersebut memastikan tidak akan terlibat dalam politik praktis.
"Kegiatan ini tidak untuk memfasilitasi politik praktis yang saat ini sudah mulai masuk tahun pilitik. NU tetap pada ranah khitthah nahdliyah. Karenanya, MWCNU Giliraja berkewajiban mengawal khithah ini dengan tetap terus memberikan pembelajaran pada warga NU,” tegasnya.
Kegiatan yang digelar di Balai Desa Banbaru Giliraja tersebut menghadirkan KH Ilyasii Siraj dan Kiai Ahmad Warits sebagai pembicara.
Dalam pandangan KH Ilyasi Siraj bahwa dalam konteks politik, NU harus menjaga khittah nahdliyah. "Politik ala NU selalu berpikir tentang bangsa Indonesia,” katanya. Yang bermula dari pikiran sederhana bahwa Indonesia adalah rumah kita. Oleh karena itu, politik kebangsaan adalah hal penting untuk menjaga NKRI, lanjutnya.
Sementara itu, Kiai Ahmad Warits selaku Sekretaris PCNU Sumenep mengajak segenap warga NU untuk menjadi teladan dalam berdemokrasi.
"Menjelang tahun politik ini, NU harus menjadi teladan bagi sesama. Tetap teguh terhadap komitmen dan menjadi penyeimbang di tengah masyarakat. Jangan sampai persatuan dan ikatan di tubuh NU menjadi retak karena perbedaan pandangan politik," jelasnya.
Terkait dengan keterlibatan NU dalam Pemilu, Ketua Komisioner KPU Sumenep ini berharap partisipasi seluruh warga. "Sebagai warga negara yang baik, nahdliyin harus memanfaatkan haknya dalam menentukan perubahan bagi bangsa. Oleh sebab itu, Gerakan Ayo Memilih oleh pemerintah harus didukung bersama sebagai wujud perjuangan," jelasnya.
Halaqah Aswaja tersebut merupakan rangkaian Pekan Rajabiyah yang diselenggarakan MWCNU Giliraja. (Zaenullah/Ibnu Nawawi)