Kubu Raya, NU Online
Pada hakikatnya, kader Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia (PMII) adalah santri. Karenanya diharapkan menjadi garda terdepan
dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI dari bahaya
radikalisme.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Pengurus Cabang
PMII Kubu Raya, Kalimantan Barat, Abdul Adim pada Ngaji Kebangsaan sekaligus
pembukaan Pelatihan Kader Dasar (PKD) PMII yang bekerja sama dengan Forum
Perekat Bangsa Indonesia (FPBI) dan Pesantren Nurul Anwar, Jumat (15/2).
Abdul Adim menyampaikan, sudah seharusnya kader PMII
yang notabenya adalah santri mampu menjadi garda terdepan dalam menjaga NKRI
dari bahaya radikalisme. “Terkhusus kepada peserta yang akan ikut PKD, kita
berharap nantinya setelah mengikuti PKD mampu menjadi kader PMII yang mampu
menyuarakan akan bahaya radikalisme, dan mampu menjadi kader yang mujtahid,” katanya.
Di hadapan peserta, dirinya mengingatkan bahwa PMII
adalah kader sebagai penjaga NKRI. “Karena kader PMII adalah santri, dan santri
adalah bagian besar dari pejuang kemerdekaan Indonesia,” jelasnya.
Pengurus Koordinator Cabang PMII Kalimantan Barat yang
diwakili Farianto turut menyampaikan pesan serupa. “Bahwa kalau sudah siap ikut
PKD, maka sudah siap menjadi kader PMII yang juga penjaga NKRI,” tegasnya.
Ustad Ainun Najib sebagai pemateri ngaji kebangsaan
menyampaikan sangat tidak pantas apabila kader PMII yang juga santri, apabila
terpapar radikalisme dan bahkan mempunyai niat ingin merusak NKRI. “Sejarah telah
membuktikan bahwa, santri adalah pejuang kemerdekaan, dan juga tidak ada
satupun nilai-nilai Pancasila yang berbenturan dengan nilai-nilai ajaran Islam,"
jelasnya.
Acara ini juga dihadiri Pengasuh Pesantren Nurul
Anwar Sui, Malaya, KH Mahrus Ali. Juga Ketua Yayasan MA Miftahul Huda Sui.
Malaya, Masidin, dosen IAIN Pontianak Ustadz Ainun Najib sekaligus pemateri ngaji
kebangsaan. Bergabung Mabinkamtibmas Desa Sui, Malaya Heru P, Mabinkamtibmas
Desa Mega Timur Briptu Andre, dan tamu undangan dari kalangan pemuda OSIS,
kader PMII se-KalBar, dan ratusan peserta PKD. (Ibnu Nawawi)