Pontianak, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Institut Agama Islam Negeri atau IAIN Pontianak, Kalimantan Barat telah menggelar Pelatihan Kader Dasar (PKD). Ini merupakan kegiatan kedua dengan mengambil tema Satu Barisan, Satu Jiwa dalam Bingkai Pergerakan. Acara dilaksanakan di Balai Nahdlatul Ulama Jl Husein Hamzah. Sabtu (27/9).
Senior PMII, Nasir Wahab dalam sambutannya memberikan pesan tentang pentingnya menjadi kader santun. “Karena dengan bersikap santun akan menjaga kualitas dan marwah PMII. Santun adalah poin penting yang harus diterapkan,” ungkapnya.
Demikian pula setidaknya ada tiga hal yang harus melekat pada kader PMII. “Yaitu loyalitas, tanpa pamrih dan santun, Nah, santun ini poin penting untuk menjaga kualitas dan marwah organisasi,” urainya.
PMII juga haruslah memiliki kader militan dan mampu bersaing di ranah publik, khususnya perempuan. “Karena saat ini perempuan sudah mulai bersaing dengan kemampuan pikiran dan skil. Kader perempuan PMII harus bisa bersaing pula,” pesannya.
Dirinya juga menyarankan peserta yang dikader benar-benar berproses. Karena pada lima tahun mendatang akan menggantikan posisi senior maupun pendahlu PMII. “Kalau ingin besar, carilah ruang yang kecil. Artinya memilih PMII hari ini adalah hal yang benar, tanpa mengiraukan besar kecilnya masa di organisasi tersebut,” katanya.
“PKD kali ini diikuti puluhan peserta yang berasal dari beberapa komisariat, seperti Universitas Tanjungpura, IKIP PGRI, STAI Mempawah, dan IAIN Pontianak sendiri,” kata Tiara Sari.
Menurut Ketua Komisariat PMII IAIN Pontianak tersebut, peserta lebih sedikit dari PKD pertama. “Namun tidak mengurangi semangat kader dalam berproses di PKD,” jelasnya.
PKD adalah pelatihan kaderisasi formal di PMII yang dilakukan setelah dilaksananakannya Masa Penerimaan Anggota Baru atau Mapaba. Dalam tahap ini anggota yang dikader mendapatlkan materi yang tingkatan dan jumlahnya lebih tinggi dari materi yang ada di Mapaba. (Maulida/Ibnu Nawawi)