Daerah

Kajian Sunah-sunah Wudhu Diminati Pelajar Banyuwangi

Kamis, 21 September 2017 | 23:02 WIB

Kajian Sunah-sunah Wudhu Diminati Pelajar Banyuwangi

Foto: Ilustrasi

Banyuwangi, NU Online
Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU dan IPPNU Kecamatan Banyuwangi menggelar kajian fiqih di Mushala Kantor PCNU Banyuwangi, Selasa (19/9) malam. kegiatan yang dilakukan rutin setiap pekan ini dihadiri langsung oleh Ketua IPNU Kecamatan Banyuwangi M Sholeh Kurniawan beserta pengurus harian lain, Ketua IPPNU Kecamatan Banyuwangi Fitriyah beserta pengurus harian lain, dan belasan pelajar putra-putri NU.

Didapuk sebagai narasumber kajian fiqih Rekan Ahmad Surur. Pembahasan kajian fiqih pekan ini terkait dengan pasal yang menerangkan sunah-sunahnya wudhu.

"Dalam melakukan ibadah wudhu selain terdapat rukun, juga ada pembahasan sunah-sunahnya. Seperti menurut kitab yang kita kaji malam ini (Fathul Qarib) dijelaskan sunah wudhu ada 10 macam," terang Surur.

Yang pertama adalah membaca basmalah, jelas Surur, ini juga dilakukan setiap amalan kebaikan apapun karena tanpa basmalah keberkahan tidak bisa tercapai.

"Kedua adalah membasuh kedua telapak tangan, sebelum memasukkan kedua tangan ke dalam bak mandi (tempat wudhu). Ketiga, berkumur dan menghirup air ke dalam hidung (istinsyaq). Keempat mengusap seluruh bagian kepala (rambut)," katanya.

Mengusap bagian luar dan dalam kedua telinga dengan air yang baru, tambah Surur, menyela-nyela jenggot yang tebal, menyela-nyela jari-jari tangan dan kaki.

"Kemudian sunah wudhu yang lainnya adalah mendahulukan bagian anggota yang kanan daripada bagian kiri, mensucikan masing-masing anggota wudhu dengan tiga kali basuhan atau usapan, dan yang terakhir adalah terus-menerus, tidak memisahkan waktu yang terlalu lama," tutup Surur.

Kajian rutin mampu menyedot perhatian generasi pemuda dan pemudi. Terbukti peserta yang hadir bukan hanya dari organisasi IPNU dan IPPNU, turut hadir pula untuk menyimak dari komunitas-komunitas dan pegawai SKPD daerah secara rutin.

"Tak menyangka dengan kondisi tengah-tengah semaraknya kebiasaan hidup hedon, masih banyak pemuda-pemudi lain yang mau ikut mengaji," terang Ketua IPNU Banyuwangi Sholeh.

Memang sasaran kegiatan ini, lanjut Sholeh, untuk mencakup teman-teman secara umum (tidak pernah mondok) ngaji fiqih bareng. "Ini merupakan investasi sebagai bekal keilmuan dewasa nanti. Semoga tetap konsisten dan selalu memberikan kemanfaatan bersama," tutup Sholeh. (Red Alhafiz K)


Terkait