Daerah

Kartu Tanda Anggota NU Perdana untuk Aceh

Ahad, 18 September 2016 | 02:03 WIB

Jakarta, NU Online
Al-Munzir Assalamy mengaku sangat bahagia menjadi orang Aceh pertama yang mendapat Kartu Tanda Anggota NU (Kartanu) di gedung PBNU. Sebagai Sekretaris PCNU Aceh Besar, ia juga mengambilkan Kartanu 4 orang pengurus lain, yaitu Ketua, Bendahara, dan dua Wakil Sekretaris.   

Kartanu perdana dari Aceh tersebut dibenarkan salah seorang petugas pembuat kartu tersebut, Dedi Cahyadi. “Iya betul, berdasarkan data kami, lima kartu tersebut itu yang pertama. Pembuatan Kartanu diutamakan.di PCNU masing-masing. Penduduk Jakarta Timur tidak bisa mendaftar di PCNU Jakarta Barat,” jelasnya di gedung PBNU Kamis malam (15/9)

Menurut Munzir, ia daftar Kartanu pada pertengahan Agustus lalu secara bersamaan mendaftarkan empat pengurus lain. Dan kini Kartanu tersebut sudah tersebar di grup-grup WA PCNU Aceh Besar.  

Ketika ditanya prosesnya, ia menjelaskan, mobilitasnya ke Jakarta sangat tinggi. Pada bulan ini saja, karena ada kegiatan dari instansi, ia sudah empat kali bolak-balik Jakarta. Kesempatan itu dimanfaatkannya untuk selalu proaktif mencari informasi apa yang berkembang di PBNU. Salah satunya Kartanu.

Tak hanya itu, kesempatan itu ia gunakan untuk berdiskusi dengan pengurus PBNU misalnya dengan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Imam Pituduh. Dengan dia, ia banyak bertukar pikiran bagaimana mengembangkan NU di Aceh.

Salah satu cita-cita PCNU Aceh Besar, katanya adalah mendirikan Universitas Nahdlatul Ulama. Untuk tujuan itu, sedang diproses lahan hibah untuk mendirikannya.    

Kemudian ketika ditanya apa pentingnya punya kartanu, menurut dia, Kartanu ini identitas anggota NU. “Ini kekuatan sebab di Aceh kultur Aswaja mayoritas. Kita ingin coba sosialisasikan Kartanu ke pondok pesanten da masyarakat sehingga keanggotaan kita terdata. Kalau tidak punya Kartanu, mana bisa mensosialisakan,” jelasnya.

Oleh sebab itu, ia meminta kepada PBNU untuk segera mempercepat program Kartanu di Aceh karena sampai saat ini, baik dari PWNU dan PBNU tidak ada kabar tentang itu. Menurut dia, PCNU Aceh Besar telah ditunjuk sebagai pilot project kartanu di Aceh, tapi belum ada realisasinya. (Abdullah Alawi)



Terkait