
Simposium Tokoh Lintas Agama di Kampus 2 Universitas Islam Jember (UIJ), Jalan Tidar, Sumbersari, Jember, Jawa Timur.
Jember, NU Online
Keberagaman agama dan kepercayaan yang dianut bangsa Indonesia merupakan kekayaan sekaligus kekuatan yang luar biasa. Namun, jika keberagaman tersebut tidak dikelola dengan baik, maka berpotensi menjadi penyebab runtuhnya Indonesia.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jember, Abdul Muis menyampaikan hal itu saat menjadi narasumber dalam Simposium Tokoh Lintas Agama di Kampus 2 Universitas Islam Jember (UIJ), Jalan Tidar, Sumbersari, Jember, Jawa Timur, Ahad (14/1).
Menurutnya, keberagaman yang ada di Indonesia tidak bisa dinafikan. Sebab sejak lahir, Indonesia memang dihuni pemeluk yang beraneka ragam agama dan kepercayaannya. Sehingga, hal tersebut seharusnya menjadi penyokong kokohnya bangsa Indonesia.
"Tapi persoalan agama itu sangat sensitif. Harus hati-hati, karena soal yang sepele saja bisa membakar segalanya," tukas Gus Muis, sapaan akrabnya.
Ia menambahkan, cukup banyak kejadian pembakaran rumah ibadah hanya karena salah paham. Dalam skala besar, konflik antar pemeluk agama bisa berkembang menjadi pemicu luluh-lantaknya suatu bangsa. Oleh karena itu, ia berharap agar masyarakat tidak mengangkat isu-isu agama untuk kepentingan pribadi atau kelompok, termasuk kepentingan politik.
"Isu agama yang diseret-seret dalam pusaran politik, itu sangat berbahaya," lanjutnya.
Gus Muis mengaku bersyukur bahwa secara umum umat Islam Indonesia menjunjung tinggi prinsip wasathiyah (moderat). Sehingga umat Islam yang notabene mayoritas di negeri ini, selalu proporsional dan mengambil jalan tengah dalam menerapkan Islam.
"Dan di situlah Islam rahmatal lil ‘alamin dirasakan," ucapnya.
Sementara itu, Rektor UIJ, H Abdul Hadi menegaskan, simposium yang menghadirkan nara sumber dari tokoh lintas agama tersebut, dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya hidup rukun dan saling menghargai antar pemeluk agama.
"UIJ akan selalu berusaha mendorong adanya kegiatan terkait dengan kerukunan umat beragama dan kerukunan antar umat beragama," jelasnya.
Di ujung sambutannya, Ketua Dewan Pembina Barakade Gus Dur Kabupaten Jember itu, langsung membuka seminar bertajuk Kerukunan Umat dan Pemilu Damai (Perspektif Tokoh Lintas Agama) tersebut. (Red: Aryudi AR)