Ketika KH Hasyim Asy'ari Didaulat Menjadi Rais Syuriyah MWCNU Ambarawa
Jumat, 31 Mei 2019 | 02:30 WIB
Konferensi Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Ambarawa, Pringsewu, Lampung digelar di Pesantren Mathlaul Huda Ambarawa, Kamis (30/5). Peserta forum musyawarah tertinggi tersebut berasal dari unsur pengurus MWCNU Ambarawa dan utusan 8 ranting NU yang ada di kecamatan Ambarawa.
Konferensi tersebut merupakan forum evaluasi program yang sudah dilaksanakan oleh pengurus selama periode lima tahun sebelumnya sekaligus forum untuk memilih pengurus baru periode 2019-2024.
Proses pemilihan pengurus diawali dengan pemilihan Rais Syuriyah dengan menggunakan sistem Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hasil Keputusan Muktamar Ke-33 Jombang. Lima orang yang terpilih menjadi anggota AHWA yakni KH Hasyim Asy'ari, Gus Mubalighin Adnan, Abah Anom, Muhammad Haris, dan Lukman Hakim.
Setelah melakukan musyawarah, AHWA menyepakati dan mendaulat KH Hasyim Asy'ari sebagai rais syuriyah menggantikan Abah Anom yang menduduki posisi tersebut sebelumnya.
KH Hasyim Asy'ari merupakan tokoh agama di daerah tersebut. Ia sangat perhatian dalam bidang pendidikan yang membuatnya sampai sekarang terus dipercaya oleh masyarakat menjadi Kepala MA Mathlaul Huda Ambarawa.
"Amanah ini adalah amanah yang membutuhkan kerja kolektif. Jadi saya pribadi minta dukungan dari segenap pemgurus untuk mengemban amanah baru ini," kata pemilik nama yang sama dengan pendiri NU ini.
Untuk periode kepengurusan kedepan Kiai Hasyim akan didampingi oleh ketua tanfidziyah, Ustadz Jumangin yang terpilih melalui cara musyawarah mufakat. Ustadz Jumangin merupakan sosok yang dipercaya kembali menahkodai MWCNU Ambarawa setelah lima tahun sebelumnya dinilai berhasil membawa NU Ambarawa lebih baik.
Kedua sosok ini lah yang nantinya akan membentuk perwajahan NU di Kecamatan Ambarawa yang terkenal sangat kental amaliah NU nya di masyarakat. Banyak tokoh NU dari daerah ini yang dipercaya menduduki posisi penting di level Kabupaten Pringsewu maupun Provinsi Lampung.
Sementara Ketua pelaksana Konferensi, Rahmat Yuniandi mengatakan ada empat bidang garapan pengurus yang harus diperhatikan dan senantiasa harus diperjuangkan. Hal ini merupakan amanat Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy'ari, pendiri NU, yang tertuang dalam Muqaddimah Qanun Asasi yaitu bidang keagamaan, pendidikan, Sosial, dan ekonomi.
Konferensi ini mengangkat tema Perkokoh Jam'iyyah Nahdlatul Ulama Menuju Islam Rahmatan Lil Alamin. Tema ini menurut Rahmat merupakan harapan masa depan agar NU dapat menjadi wadah bagi umat untuk menerjemahkan Islam yang membawa rahmat.
"Tidak hanya untuk Indonesia tapi juga dunia. Tidak hanya untuk sesama manusia tapi juga untuk seluruh alam semesta," pungkasnya. (Muhammad Faizin)