Daerah

Ketua IPNU Sumenep Ingatkan Beratnya Tantangan Pelajar

Ahad, 23 September 2018 | 01:00 WIB

Sumenep, NU Online
Tantangan yang dihadapi bangsa ini semakin berat. Para pelajar khususnya yang tergabung di Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) maupun Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) hendaknya menyadari tantangan yang ada tersebut.

Penegasan disampaikan Musyfikurrahman selaku Ketua Pimpinan Cabang (PC) IPNU Sumenep, Jawa Timur saat melantik kepengurusan Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU dan IPPNU Kecamatan Bluto. 
"Pengurus PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Bluto yang baru terlantik haru benar-benar berkhitmad,” katanya, Sabtu (22/9). 

Dirinya mengingatkan bahwa sudah memasuki era 4.O yang tentu memiliki tantangan dalam menghadapi tranformasi zaman yang serba instan dan perkembangan informasi yang sangat pesat.
“Kader IPNU-IPPNU harus mampu bersaing dalam setiap perkembanhan zaman,” pesannya. 

Baginya, revolusi mental bukan berarti mengganti pemikiran lama ke pemikiran yang dianggap baru. “Tapi bagaimana mengembangkan dan membenahi pemikiran lama atau yang kita sebut gerakan perjuangan," urainya. 

Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Bluto, Mohammad Halili menyampaikan bahwa IPNU dan IPPNU adalah kaderisasi pertama untuk meneruskan perjuangan NU ke depan. 
“IPNU-IPPNU adalah emasnya agen of change Indonesia. Sebab hanya NU, Ormas keagamaan yang sampai hari ini tetap istiqamah dalam menjaga keutuham Negara Kesatuan Republik Indonesia, “ tegasnya. IPNU-IPPNU adalah bibit atau regenari pelanjut perjuangan, lanjutnya. 

Baginya, saat ini bangsa Indonesia tengah menghadapi tantangan yang sangat luar biasa. “Kemudian NU yang setia dan kokoh menjaga keutuhan NKRI diserang dari berbagai lini,” kata kata alumnus Pondok Pesantren Nurul Islam Karangcempaka tersebut. 

Mohammad Halili menyadari bahwa NU masih sering kalah di bidang informasi maupun media sosial. “Maka, bagi kader IPNU-IPPNU yang baru saja dilantik jangan tanggung-tanggung dalam berkhidmat,” ungkapnya. 

Mahasiswa pascasarjana IAIN Madura ini mempersilakan para kader mengunduh ilmu pengetahuam sebanyak-banyaknya dengan tetap menjadikan Aswaja sebagai landasan berpikir dan pergerakan. “Kita jangan sampai kalah lagi pada hari selanjutnya. Inilah yang mesti kita ubah, kesadaran dalam belajar yang semata-mata untuk diabdikan kepada umat bangsa dan negara,” tandasnya.

Pelantikan PAC IPNU dan IPPNU Kecamatan Bluto masa khidmat 2018 hingga 2020 diselenggarakan Sabtu (22/9) di Kantor MWCNU setempat.

Tampak hadir pengurus MWC NU Bluto, Banom NU, pemerintah, Polri, TNI, serta Wakil Bupati Sumenep, Ahmad Fauzi. Sebelum acara dimulai undangan disuguhi penampilan al-banjari oleh Pimpinan Komisariat IPNU Nasirul Ulum.

Pelantikan yang mengambil tema Revolusi Mental Pelajar Menghadapi Tantangan Peradaban tersebut juga diselingi dengan orasi kepelajaran. (Mahrus/Ibnu Nawawi)


Terkait