Sumenep, NU Online
Ribuan masyarat di desa ini memadati pengajian umum dalam rangka haul para luluhur. Pada saat yang sama juga diisi dengan pembacaan shalawat.
Kegiatan berlangsung di Desa Juruan Laok, Batuputih, Sumenep, Jawa Timur. Kegiatan juga diisi dengan shalawat bersama KHR Muhammad Cholil As’ad yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Walisongo, Situbondo.
“Kegiatan ini sebagai upaya doa bersama masyarakat sekaligus bershalawat demi menjaga keselamatan desa,” kata Sonhaji, Rabu (17/10).
Menurut Kepala Desa Juruan Laok ini butuh perjuangan kuat dalam menghadirkan Kiai Cholil As’ad. “Bahkan sudah empat tahun kami berusaha untuk bisa menghadirkan beliau, dan alhamdulillah berkat usaha dan doa akhirnya bisa hadir," katanya.
Hadirnya kiai berpengaruh ini tentu saja mampu mengundang animo masyarakat sekitar untuk hadir. “Apalagi beliau dikenal sebagai salah satu cucu pendiri Nahdlatul Ulama, KH As'ad Syamsul Arifin,” ungkapnya.
Tentu kesempatan ini tidak disia-siakan, sehingga lokasi pengajian yang berlangsung di halaman kediaman kepala desa dipenuhi warga dan simpatisan NU.
KH Cholil As'ad memberikan gambaran tentang kehidupan bahwa manusia hidup ada yang mengendalikan. "Karena itu yang pantas dipuji itu hanyalah Allah karena sebagai pengendali seluruh hidup, termasuk manusia," ungkapnya.
Dalam pandangannya, manusia di samping memiliki kelebihan juga pasti mempunyai kekurangan. “Kekurangan yang dimiliki manusia supaya lebih takarub atau lebih dekat lagi kepada Allah,” tandasnya. (Mahrus/Ibnu Nawawi)