Karanganyar, NU Online
Kiai Mohammad Soleh putra Kiai Sirojuddin pendiri masjid jami‘ Karangmojo Karanganyar ialah guru warga Karangmojo, Karanganyar, Jawa Tengah. Pada tahun 1890-an, ia mendirikan pondok pesantren di kompleks masjid jami‘ Karangmojo.
<>
Pengurus masjid Karangmojo Achmad Busyairi bercerita, pondok pesantren yang diberi nama pesantren Karangmojo itu banyak diikuti oleh santri dari berbagai daerah.
“Sebagian besar santrinya merupakan orang yang sudah berumur. Mereka belajar baca-tulis Al-Quran dan ilmu agama dari Kiai Soleh,” ungkap Achmad yang juga keturunan Kiai Sirojudin.
Pada 1969, pesantren Karangmojo diubah menjadi sekolah formal atau madrasah karena jumlah santri kian berkurang. Madrasah Ibtidaiyah dan Tsanawiyah selanjutnya dikelola keturunan Kiai Soleh. Lembaga pendidikan formal itu digunakan untuk menampung anak-anak desa yang tak mampu membayar biaya sekolah.
Seiring waktu berjalan, sekolah diambil-alih pemerintah untuk dijadikan madrasah berstatus negeri.
“MTs. N sudah dipindah. Kini yang masih tersisa di sini Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) dan Taman Kanak-kanak Islam,” pungkas ketua Takmir Masjid Jami’ Karangmojo Achmad Busyairi.
Kiai Mohammad Soleh kini dimakamkan di samping bangunan masjid. Seorang warga Karangmojo yang biasa membersihkan Masjid menyatakan kerap melihat beberapa pejabat yang datang berziarah maupun berdoa hingga malam hari di tempat peribadatan itu.
(Ahmad Rosyidi/Alhafiz K)