Daerah
Kitab Santri Hanyut Diterjang Banjir, Ansor Madiun Salurkan Donasi
Kamis, 28 Maret 2019 | 01:56 WIB
Donasi Ansor Madiun untuk Pesantren Shalawat
Madiun, NU Online
Banjir yang merendam lebih dari lima kecamatan dan puluhan desa selama kurang lebih lima hari yang lalu di Kabupaten Madiun, meninggalkan duka bagi para warga. Mereka terpaksa kehilangan harta benda dan tidak bisa beraktifitas normal seperti biasa.
Bukan hanya kawasan pemukiman warga yang terdampak banjir ini. Fasilitas dan bangunan umum juga tak luput dari bencana seperti beberapa pondok pesantren, tempat para santri menimba ilmu.
Di antara pesantren yang terkena banjir tersebut adalah Pondok Pesantren Shalawat Desa Klubok, Kecamatan Pilang Kenceng asuhan KH Maskin Abdul Aziz. Menurut Gus Rofiq, putra pengasuh pesantren tersebut, ketinggian air yang merendam pesantren tersebut kurang lebih lima meter.
"Saking tingginya air banjir, kitab dan juga Al-Qur'an yang ada di kamar santri maupun masjid ikut terendam dan juga hanyut entah kemana," katanya mengisahkan bencana tersebut.
Atas kejadian ini, pada Senin (25/3), Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Madiun menyerahkan bantuan donasi uang tunai kepada pesantren tersebut untuk membeli dan mengganti kitab-kitab dan Al-Qur'an yang hilang akibat banjir.
Gatot, Ketua GP Ansor Madiun berharap bantuan tersebut bermanfaat dan dapat segera membantu memulihkan proses kegiatan belajar mengajar yang terganggu karena bencana. Bantuan tersebut bukan hanya bisa dialokasikan untuk pengadaan kitab namun juga untuk buku-buku pengetahuan umum.
"Kita yakin mereka para santri adalah penerus para ulama yang sekarang berada di jajaran Nahdlatul Ulama. GP Ansor dan Banser hadir untuk membantu mereka meneruskan cita-cita mereka," kata Gatot.
Bantuan ini pun diterima dan akan segera dibelikan kitab-kitab dan buku keperluan para santri.
"Semoga donasi yang sudah disampaikan kepada kami bermanfaat fi dunya wal akhirat. Amin," pungkas Gus Rofiq. (Hensu/Muhammad Faizin)
Banjir yang merendam lebih dari lima kecamatan dan puluhan desa selama kurang lebih lima hari yang lalu di Kabupaten Madiun, meninggalkan duka bagi para warga. Mereka terpaksa kehilangan harta benda dan tidak bisa beraktifitas normal seperti biasa.
Bukan hanya kawasan pemukiman warga yang terdampak banjir ini. Fasilitas dan bangunan umum juga tak luput dari bencana seperti beberapa pondok pesantren, tempat para santri menimba ilmu.
Di antara pesantren yang terkena banjir tersebut adalah Pondok Pesantren Shalawat Desa Klubok, Kecamatan Pilang Kenceng asuhan KH Maskin Abdul Aziz. Menurut Gus Rofiq, putra pengasuh pesantren tersebut, ketinggian air yang merendam pesantren tersebut kurang lebih lima meter.
"Saking tingginya air banjir, kitab dan juga Al-Qur'an yang ada di kamar santri maupun masjid ikut terendam dan juga hanyut entah kemana," katanya mengisahkan bencana tersebut.
Atas kejadian ini, pada Senin (25/3), Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Madiun menyerahkan bantuan donasi uang tunai kepada pesantren tersebut untuk membeli dan mengganti kitab-kitab dan Al-Qur'an yang hilang akibat banjir.
Gatot, Ketua GP Ansor Madiun berharap bantuan tersebut bermanfaat dan dapat segera membantu memulihkan proses kegiatan belajar mengajar yang terganggu karena bencana. Bantuan tersebut bukan hanya bisa dialokasikan untuk pengadaan kitab namun juga untuk buku-buku pengetahuan umum.
"Kita yakin mereka para santri adalah penerus para ulama yang sekarang berada di jajaran Nahdlatul Ulama. GP Ansor dan Banser hadir untuk membantu mereka meneruskan cita-cita mereka," kata Gatot.
Bantuan ini pun diterima dan akan segera dibelikan kitab-kitab dan buku keperluan para santri.
"Semoga donasi yang sudah disampaikan kepada kami bermanfaat fi dunya wal akhirat. Amin," pungkas Gus Rofiq. (Hensu/Muhammad Faizin)
