Daerah

Klub Motor Hadiri Bedah Buku Mahbub Djunaidi

Senin, 19 Maret 2018 | 03:30 WIB

Pontianak, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menggelar bedah buku, Bung Memoar tentang Mahbub Djunaidi.  Kegiatan dilaksanakan usai pelantikan tiga kepengurusan rayon sekaligus yang bertempat di Kanntor Wilayah Kementrian Agama Kalimantan Barat. Ahad (18/3).

Penulis buku yakni Isfandirai Mahbub Djunaidi dan Iwan Rasta hadir langsung pada kegiatan ini. Kegiatan dimoderatori Hasani Mubarak dan pembandingnya yakni Zulkifli Abdillah selaku dosen di IAIN Pontianak.

Ada yang menarik di acara bedah buku ini, pasalnya klub motor MNC Outsiders yang berasal dari Singkawang ikut serta memenuhi ruangan untuk bertatap muka dengan putra almarhum Mahbub Djunaidi. 

Isfandirai selaku pemateri mengatakan bahwa bedah buku adalah menyampaikan ruh dari buku, bukan nenceritakan kembali isinya. Dirinya menceritakan sosok Mahbub Djunaidi, baik dalam sudut sebagai anak, juga menceritakan dalam pandangan orang lain.

Ia menjelaskan bahwa sebenarnya Mahbub Djunaidi bukanlah pendiri, melainkan Ketua Umum Pengurus Besar PMII pertama yang ditunjuk para pendiri. Ia juga menjelaskan kedekatan Mahbub Djunaidi dengan NU dan klub motor Outsiders tersebut.

“Kebetulan ayah saya ini warga Nahdliyin yang dekat dengan berbagai organisasi seperti klub motor dan Ansor” jelasnya.
“Kedekatan dengan klub motor nampak saat mengantar jenazah almarhum karena juga dihadiri klub motor MNC Outsider,” kenangnya. 

Terkait sosok sang ayah, disampaikan bahwa tidak ada Mahbub kedua. “Saya belum menemukan seseorang yang  seperti sosok Mahbub Djunaidi,” tandasnya. Bahkan putra almarhum.Mahbub Djunaidi tidak mampu meniru seperti sosok ayahnya.

“Mahbub sososk yang egaliter dan sangat menghormati perbedaan suku, ras maupun agama. Ia juga pribadi yang konsisten dalam hal tulis menulis sehingga dijuluki sang pendekar pena,” tambahnya.

Zulkifli Abdillah selaku pembanding mengungkapkan bahwa Mahbub Djunaidi adalah sosok seniman. Hal tersebut dapat dilihat dari karyanya yang terkenal, termasuk tentunya mars PMII dan mars GP Ansor. “Saya kira sahabat PMII bisa menghayati lirik mars PMII,” jelasnya.

Ia juga mengemukakan bahwa Mahbub adalah humoris. (Maulida/Ibnu Nawawi)


Terkait