Tasikmalaya, NU Online
Pimpiman Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Ikatan Pelajar Putri Nahdlatiul Ulama (IPNU-IPPNU) diharapkan menjadi Tasywirul Afkarnya Pelajar NU.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua bidang Kaderisasi Pimpinan Wilayah (PW) IPNU Jawa Barat, Hasan Malawi ketika menyampaikan sambutannya pada Masa Kesatiaan Anggota (Makesta) PKPT IPNU IPPNU IAIC (Institut Agama Islam Cipasung) di Aula IAIC, Ahad (28/10).
"Sebagaimana tahun 1918 Tasywirul Afkar menjadi gerakan pemikiran di NU, kini PKPT harus seperti itu menjadi wadah gerakan pemikiran dan gerakan literasi Pelajar NU," jelasnya.
Dikatakan, secara historis Cipasung mempunyai sejarah panjang IPNU di Jawa Barat karena ada KH Ilyas Ruhiat dan diharapkan kader PKPT mampu menyelesaikan kaderisasinya di IPNU.
"Hari ini PKPT mempunyai peran penting untuk menggerakkan sektor- sektor tertentu, khususnya mengejawentahkan pemahaman ahlussunnah waljamaah annahdliyyah di tataran kampus," tandasnya.
Dijelaskan Hasan, langkah IPNU akan menjadi gerakan untuk meminimalisir pemahaman intoleran di kampus, karena tahu pemahaman seperti itu tumbuh subur di tataran kampus dan Jawa Barat menjadi provinsi di mana intoleransi, randikalisme, dan pemahaman transnasional cukup menguat.
"Saat ini gerakan PKPT di Jawa Barat memang belum masif, namun simpul-simpul penggeraknya telah terlihat," beber Hasan, kepada NU Online, Senin (29/10).
Di Jawa Barat telah berdiri empat Komisariat perguruan Tinggi yaitu PKPT Institut Agama Islam Cipasung (IAIC) Tasikmalaya , Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon, Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon dan Universitas Wilalodra (UNWIR) Indramayu. (Husni Mubarok/Muiz)