Daerah

Kontributor NU Online Adakan Pelatihan Jurnalistik Siap Pakai

Jumat, 1 Maret 2019 | 02:00 WIB

Kontributor NU Online Adakan Pelatihan Jurnalistik Siap Pakai

Pelatihan jurnalistik siap pakai.

Padang Pariaman, NU Online
Masifnya penyebaran kabar bohong atau hoaks di media sosial harus diimbangi dengan informasi yang baik dan benar. Salah satu caranya adalah mempersiapkan anak muda yang memiliki kemampuan menulis informasi yang benar melalui berita.

Demikian diungkapkan Kontributor NU Online, Armaidi Tanjung pada Pelatihan Jurnalistik Siap di Pondok Pesantren Nurul Yaqin Aswaja Padang Nonang Korong  Cimpur  Pasar Durian, Nagari Lareh Nan Panjang Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (28/2). 

Pelatihan yang diikuti 20 peserta utusan dari Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Pariaman, Kota Padang, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII Kota Pariaman dan Gerakan Pemuda Ansor Padang Pariaman. Pelatihan berlangsung hingga Jumat (1/3) dan dibuka Pimpinan Pesantren Nurul Yaqin Aswaja Aswir Tuanku Sidi Ibrahim.

Menurut Armaidi Tanjung, rendahnya kemampuan menulis di kalangan anak muda, terutama pelajar dan mahasiswa, adalah akibat minimnya kegiatan membaca buku. Padahal perintah pertama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW adalah perintah membaca. Yakni melalui surat Al-Alaq.

"Pelatihan jurnalistik ini diharapkan mampu memotivasi anak muda Nahdlatul Ulama di Sumatera Barat untuk mulai aktif menulis,” kata Armaidi. 

Dirinya menyampaikan bahwa kemampuan menulis dan membaca kalangan muda di Sumatera Barat memang masih tertinggal dibanding Jawa. “Di kalangan aktivis di Jawa yang ditanyakan bukan lagi apa jabatan kamu, tapi sudah seberapa banyak menulis buku," ungkapnya.

Setelah mengikuti pelatihan, kata Armaidi, peserta mulai menyadari berbagai kekeliruan dalam penulisan selama ini. Selain itu, motivasi peserta mulai tumbuh untuk menulis.

Materi pelatihan yang disampaikan adalah 20 alasan mengapa harus menulis, teknik menulis berita, teknik wawancara, bahasa jurnalistik, panduan menulis biografi/profil tokoh.

Pendiri Pesantren Nurul Yaqin Aswaja Aswir Tuanku Sidi Ibrahim menyebutkan, dengan menulis bisa berdakwah. “Dengan menulis pula,  kita bisa membaca kitab-kitab ulama terdahulu,” tandasnya. (Ibnu Nawawi)


Terkait