Pontianak, NU Online
Korp Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) Komisariat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Kalimantan Barat mengadakan kaderisasi tahap pertama yaitu Sekolah Islam Gender (SIG). Kegiatan yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Tahfidz Al-Quran Al-Hambra ini berlangsung Jumat hingga Ahad (5-7/4).
Sekretaris Kopri Komisariat IAIN Pontianak, Nur Halimah mengatakan tujuan diadakan SIG untuk memberikan kesadaran kepada kader bahwa perempuan harus bisa menjadi orang hebat.
“Meskipun kodrat perempuan meliputi kasur, dapur, dan sumur, namun juga bisa setara dengan laki laki. Hal ini untuk membantah aggapan masyarakat secara umum bahwa perempuan tidak di bawah laki-laki,” kata Nur Halimah.
Dirinya berpesan agar peserta menjadi perempuan berpendidikan dan dapat mencerdasarkan bangsa. “Karena generasi selanjutnya keberadaan kita berpengaruh,” ungkapnya.
Ketua panitia SIG, Sri Hardianti merasa terharu. “Meskipun baru pertama kali dilaksanakan, namun antusias para kader PMII sangatlah baik, terbukti dengan banyaknya jumlah peserta,” katanya. Bahkan kader laki-laki banyak yang mengikuti, lanjutnya.
“Saya berharap dengan SIG ini dapat menumbuhkan semangat kader untuk berproses, serta belajar menjadi pemimpin sesuai teladan tokoh perempuan Islam, seperti Siti Khadijah, Siti Aisyah, Siti Fatimah, dan tokoh perempuan Muslim lainya,” ungkapnya.
Peserta SIG adalah kader putri dan putra PMII IAIN Pontianak. Alasan peserta putera diikutkan agar tidak hanya KOPRI yang mengetahui gender. “Menyesuaikan dengan era sekarang, tema yang diusung dalam SIG ini adalah Peran Perempuan di Era Revolusi Industri 4.0,” tutupnya. (Siti Maulida/Ibnu Nawawi)