Daerah

Kuatkan Akidah, IPNU-IPPNU Unuja Paiton Gelar Kajian Aswaja

Sabtu, 14 April 2018 | 03:00 WIB

Probolinggo, NU Online
Sebagai upaya penguatan terhadap akidah Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) di lingkungan pelajar NU, Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Universitas Nurul Jadid (Unuja) Paiton Kabupaten Probolinggo Jawa Timur menggelar kajian Aswaja, Jum’at (13/4) malam.

Kegiatan yang dilangsungkan di salah satu kediaman pelajar NU di Desa Talkandang Kecamatan Kotaanyar ini diisi dengan beberapa paparan Aswaja yang diikuti oleh jajaran pengurus harian dan departemen-departemen.  

Ketua PKPT IPNU Unuja Paiton Suja’i Sabil mengatakan, kajian Aswaja ini tujuannya untuk penguatan Aswaja di kalangan pelajar NU. Harapannya untuk memperkuat Aswaja di tingkat mahasiswa dan pelajar NU agar tidak terdoktrin dari faham liberal di tingkat kampus.

“Dengan safari Aswaja ini bisa menguatkan pemahaman kader IPNU-IPPNU,” katanya.

Dikatakan, kajian Aswaja ini dilakukan di samping untuk mempererat tali silaturahim diantara sesama pelajar NU juga untuk menguatkan pemahaman Aswaja.

“Kajian Aswaja ini sangat penting diberikan kepada para pelajar NU. Karena masih banyak pelajar NU yang belum mengenal dan bahkan belum memahami aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja). Jika tidak diberikan pemahaman maka dikhawatirkan pelajar mudah terpengaruh paham-paham lain di luar NU,” jelasnya.

Sementara Ketua PC IPNU Kota Kraksaan Khairul Imam berpesan kepada seluruh mahasiswa dan pelajar NU untuk selalu menjaga yang sudah baik dan mempertahankannya.

“Semoga selalu sukses dan tidak kendor semangatnya,” ungkapnya.

Imam menambahkan bahwa dengan kajian Aswaja ini para mahasiswa dan pelajar NU menyadari bahwa sebagai generasi muda NU harus paham dengan Aswaja yang merupakan ruh dari perjuangan ulama-ulama NU.

”Mudah-mudahan pemahaman mahasiswa dan pelajar terhadap aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) semakin kuat sehingga tidak mudah terpengaruh paham lain di luar NU,” paparnya. (Syamsul Akbar/Muiz)


Terkait