Pamekasan, NU Online
Kegiatan Lailatul Ijtima' tidak hanya berfungsi menguatkan spritualitas amaliah Nahdlatul Ulama (NU), namun juga efektif untuk menjalin kerukunan dan persatuan, baik antara pengurus dan warga NU maupun antar sesama pengurus. Itu penting karena saat ini polarisasi dukungan kepada partai politik dan Capres-Cawapres menyongsong Pemilu 17 April mendatang, cukup kental.
"Kami sangat bersyukur kegiatan tersebut terus mengakar di Kabupaten Pamekasan. Bahkan, sampai ke tingkat Pengurus Ranting NU. Yang hadir banyak yang beda pilihan dalam Pemilu 2019 mendatang, utamanya dalam pemilihan legislatif. Namun, semuanya bersatu dalam kegiatan Lailatul Ijtima'," terang Pengurus LP Ma'arif PCNU Pamekasan, KH Busiri, saat menghadiri Lailatul Ijtima' Pengurus Ranting NU Terrak, Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Selasa (26/3) malam.
Ia yakin bahwa suasasa kondusif di lingkungan warga NU tetap berjalan hingga Pemilu usai. Keyakinan itu didasarkan pada wawasaan politik pengurus dan warga NU yang semakin dewasa. Sehingga tidak ada fanatisme membabi buta dalam dukung-mendukung calon anggota legislatif maupun Capres-Cawapres. Pola pikir mereka dalam berpolitik semakin rasional.
“Tidak ada yang boleh fanatik kecuali untuk urusan aqidah,” ucapnya.
Sekedar diketahui, Lailatul Ijtima' merupakan kegiatan NU yang di dalamnya berisi istighatsah, tahlil bersama, baca yasin bersama, dan doa bersama. Selanjutnya, diisi dengan musyawarah kemasyarakatan dan keorganisasian. (Hairul Anam/Aryudi AR).