Probolinggo, NU Online
Kegiatan lailatul ijtima’ yang digelar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (18/6) malam, terasa berbeda. Pasalnya, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan pembahasan program kerja sekaligus serap aspirasi dari tingkat paling bawah.
<>
Lailatul ijtima’ atau pertemuan malam warga NU ini diikuti seluruh pengurus NU mulai dari wakil cabang, ranting, hingga anak ranting, baik lembaga, lajnah maupun badan otonom (banom). Tidak sekadar membahas, program-program tersebut juga disampaikan kepada segenap warga NU untuk mendapatkan saran dan masukan demi kesempurnaan program kerja.
“Program kerja ini akan dilakukan yang manfaatnya untuk sebesar-besarnya bagi warga NU. Jadi meminta saran dan masukan dari warga NU sangatlah penting agar program itu benar-benar dapat dirasakan oleh warga NU,” ungkap Rais Syuriah MWCNU Kecamatan Krucil Moh. Bahrawi.
Menurut Bahrawi, lailatul ijtima’ ini merupakan salah satu media yang sangat efektif dan tepat untuk dilakukan pembahasan program kerja. Sebab di tempat ini para warga NU banyak yang datang. Berbeda jika program ini disampaikan dalam acara formal.
“Lailatul ijtima’ ini bukan hanya sekedar pertemuan rutin yang dilaksanakan pada malam hari saja, namun dibalik kegiatan tersebut juga terjalin hubungan silaturrahim yang cukup kental dan erat diantara sesama warga NU. Sehingga kesempatan ini sangat disayangkan jika tidak dimanfaatkan untuk menyampaikan program kerja,” jelasnya.
Lailatul ijtima’ ini diawali dengan sholat Isya’ berjamaah. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan surat Yasin dan tahlil. Selanjutnya dilakukan sholat Ghaib, sholat Hajat dan istighotsah. Setelah itu baru dilakukan diskusi untuk membahas persoalan yang dihadapi oleh warga Nahdliyin. (Syamsul Akbar/Mahbib)