Daerah

Lakpesdam NU Sampang Perkuat Penyuluh Agama sebagai Pendamai Konflik.

Sabtu, 22 Desember 2018 | 18:00 WIB

Sampang, NU Online
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PCNU Sampang bekerjasa dengan Subdit Bina Paham Keagamaan dan Penanganan Konflik Kementerian Agama RI menggelar workshop Penguatan Peran Penyuluh Agama dalam Penanganan Konflik Sosial. Acara yang diselenggarakan di Hall Wiraraja Hotel Camplong, Sampang itu, berlangsung sejak 21 sampai dengan 22 Desember 2018.

Ketua Lakpesdam PCNU Sampang Faisol Ramdhoni  menyampaikan bahwa tujuan digelarnya kegiatan tersebut untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan para penyuluh agama dalam hal pencegahan dan penanganan konflik sosial.

"Para penyuluh agama yang diberada di bawah naungan Kementerian Agama memiliki posisi dan peran yang sangat strategis dalam mendeteksi dan mencegah terjadinya konflik Sosial di Sampang," katanya.

Hal ini dikarenakan, Lanjut Faisol, Penyuluh Agama itu memiliki kemampuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman keagaman yang inklusif di masyarakat. Selain itu, sebagian besar para penyuluh agama dikenal sebagai tokoh di daerahnya masing-masing.

Dijelaskannya, kegiatan selama dua hari itu lebih banyak membahas soal pemetaan potensi konflik dan mekanisme penanganannya. Pada hari pertama fokus pada pemetaan kelompok-kelompok keagamaan dan kepercayaan. Hasil pemetaan kemudian dianalisa secara bersama-sama baik yang berpotensi maupun tidak.

"Hasil analisa, ada kelompok yang berpotensi menimbulkan konflik, itu menjadi bahan kajian untuk merumuskan  langkah langkah antisipatif agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat," katanya.

Sedangkan,di hari kedua, lebih terfokus pada mekanisme penanganan aduan atau laporan dari masyarakat terkait keberadaan kelompok yang dinialai bisa memicu terjadiya konflik horizontal.

"Kami membuat alur dan rumusan bersama langkah langkah penanganan laporan atau aduan dari masyarakat yang aplikatif untuk digunakan, semacam SOP penanganan konflik," ungkapnya.

Dengan kegiatan itu, Faisol berharap, peran penyuluh agama menjadi lebih terasa keberadaannya. Bahkan bisa berfungsi sebagai juru damai di saat terjadi pertentangan di masyarakat.

"Ke depan, diharapkan penyuluh agama bisa bekerja sama sama dengan semua pihak sebagai pendamai," tuturnya. (Abdul Hamid/ABdullah Alawi)




Terkait