Jombang, NU Online
Pimpinan Cabang (PC) Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) dan Unit Pengumpul Zakat Infaq dan Sedekah (UPZIS) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kesamben, Jombang, Jawa Timur bekerjasama dalam penyaluran bantuan kepada Sukadi. Yang bersangkutan adalah warga miskin penderita tumor ganas.
Penyaluran bantuan atau santunan melalui program Jumat Berbagi ini berlangsung di Rumah Sakit Umum Daerah Jombang ruang Paviliun Mawar, tempat Sukadi dirawat sejak beberapa waktu lalu.
Direktur PC LAZISNU Jombang, Ahmad Zainudin memaparkan, sebenarnya ada tiga orang dari tim ini yang akan masuk ke ruang tempat Sukadi dirawat. Itu dilakukan guna memberikan bantuan secara bersama.
"Namun karena bukan waktunya jam besuk, maka hanya diperbolehkan masuk satu orang saja. Akhirnya Syahal selaku Manajer IT LAZISNU mengamanahkan kepada Ketua UPZIS MWCNU Kesamben yakni Surya untuk masuk dan menemui Sukadi," katanya, Jumat (13/4).
Sukadi adalah warga Dusun Kedungboto, Desa Podoroto, Kecamatan Kesamben. Ia menderita kanker tiroid ganas hingga menutupi lehernya sejak beberapa tahun lalu. Karenanya pria yang biasa bekerja sebagai kuli angkut ayam ini sudah tidak bisa bekerja lagi sebab sakit yang diderita.
"Semoga Bapak Sukadi lekas diberikan kesembuhan oleh Allah SWT," ujar pria yang lebih akrab disapa Gok Din ini sekaligus mendoakan.
Perihal bantuan yang disalurkan kepada Sukadi merupakan hasil urunan yang bersumber dari PC LAZISNU, UPZIS MWCNU Kesamben, UPZIS ranting Carangrejo, Kedungbetik, Jombatan, Wuluh dan Kedung Mlati. Semua saling membantu untuk meringankan beban penyakit Sukadi.
"Semangat ittihad dari UPZIS MWCNU dan ranting di Kesamben perlu dijadikan teladan. Mereka urunan dan kami dari PC LAZISNU juga ikut urunan membantu Pak Sukadi," tuturnya.
Dana yang dihimpun memang tidak besar, tetapi semangat berbagi dan bersatu adalah modal awal yang sangat baik. "Sesuai dawuh Mbah Wahab (KH Abdul Wahab Hasbullah, red) tidak ada senjata yang paling ampuh selain persatuan," pungkasnya. (Syamsul Arifin/Ibnu Nawawi)