Daerah

“Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” Jangan Jadi Alasan Kekurangperhatian

Jumat, 27 November 2015 | 09:01 WIB

Bandung, NU Online
Guru merupakan sebuah profesi yang mulia yang dikenal dengan istilah pahlawan tanpa tanda jasa. Akan tetapi slogan pahlawan tanpa tanda jasa jangan dijadikan sebagai alasan kurang perhatian dan penghargaan terhadap guru baik dari pemerintah maupun masyarakat.<>

Hal itu disampaikan oleh H Saepuloh, MPd, Sekretaris Pergunu Jawa Barat di sela-sela acara Talk Show dengan tema ‘Guru Mulia Karena Karya’ di Studio Kompas TV Jawa Barat, Jl Riau No. 46, Bandung, Kamis (26/11).

Guru semestinya menjadi profesi yang dihormati dan dihargai oleh semua pihak. Kesejahteraan guru harus diperhatikan, pada kenyataannya masih ada guru yang mempunyai penghasilan di bawah UMR sekitar Rp 250.000,- per bulan. Bahkan guru honorer dibawah Kemenag pada tahun ini ada yang 7 bulan bahkan lebih belum mendapatkan gaji karena keterlabatan pencairan dana BOS.

“Guru yang sudah mendapatkan tunjangan profesipun pada tahun ini ada keterlambatan pencairan hampir 9 bulan,” ungkap Saepuloh.

Sementara itu, menurutnya, guru pada era globalisasi saat ini menghadapi tantangan yang sangat berat. Oleh karena itu, guru jangan berhenti untuk belajar dan terus berkarya ditengah keterpurukan kondisi ekonominya. 

Pada kesempatan itu, Saepuloh mengatakan, sebagian besar guru belum melaksanakan kewajibannya berupa penulisan karya tulis ilmiah. Oleh karena itu, Pergunu Jawa Barat bekerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk meningkatkan kemampuan guru dalam penulisan karya tulis ilmiah. 

"Guru-guru kita terdahulu besar karena karya tulisnya, bahkan karya tulisnya menjadi rujukan utama pada saat ini,” tuturnya. (Red: Fathoni)


Terkait