Daerah

Lewat LAZISNU Banyumas, Madrasah ini Bantu Korban Tsunami Banten

Kamis, 3 Januari 2019 | 03:30 WIB

Banyumas, NU Online
Berbagai cara dapat dilakukan oleh madrasah maupun sekolah untuk mendidik siswa agar berkarakter. Satu di antaranya mengajarkan siswa untuk memiliki rasa kepedulian terhadap sesama. Seperti dilakukan siswa Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif NU 1 Pasir Wetan, Karanglewas, Banyumas, Jawa Tengah dengan menggalang dana untuk membantu korban tsunami Banten di lingkungan setempat, Rabu (2/1). 

Awalnya ide penggalangan dana muncul dari siswa dan didukung segenap guru. Mengingat begitu dahsyatnya terjangan tsunami di Selat Sunda dan sangat memprihatinkan, sehingga siswa dan guru berinisiatif mengumpulkan dana untuk disumbangkan.

Kepala MI Ma’arif NU 1 Pasir Wetan, Hendra Yulianto, mengatakan kegiatan kemanusiaan ini untuk menumbuhkan rasa empati siswa kepada sesama. Siswa mendapat pengalaman secara langsung untuk membiasakan sikap peduli dalam kehidupan.

“Setelah mengumpulkan dana, perwakilan siswa diajak menyerahkan bantuan secara langsung kepada LAZISNU Banyumas. Di bawah pendampingan dari guru, siswa ditunjukkan cara untuk memberikan bantuan melalui lembaga kemanusiaan itu,” terang Hendra.

Lebih lanjut Hendra menjelaskan kegiatan ini sebagai langkah penanaman nilai kepada siswa agar memiliki pengetahuan pentingnya kewajiban memberikan sebagian harta kepada yang membutuhkan.

“Perwakilan siswa dibekali secara singkat tentang tata cara menyetorkan zakat, infak dan sedekah. Penyerahan bantuan diterima langsung Ketua PC LAZISNU Banyumas,” papar pria yang juga alumnus Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto itu.

Terpisah, Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Kabupaten Banyumas, Fauzi menyampaikan terus mendukung program insidental kemanusiaan yang dilakukan sekolah maupun madrasah. Untuk memberikan bantuan semampunya kepada para korban bencana alam yang sangat membutuhkan.

“Program kemanusiaan ini mendorong siswa untuk selalu tanggap dan peduli terhadap sesama. Harapannya dapat dikembangkan oleh sekolah maupun madrasah lain sesuai dengan situasi dan kemampuan masing-masing,” papar Wakil Dekan I FTIK IAIN Purwokerto tersebut. (Musmuallim Ma’arif/Ibnu Nawawi)


Terkait