Daerah

Lulusan Madrasah, Garansi Generasi Berakhlakul Karimah

Rabu, 9 Mei 2018 | 10:30 WIB

Lulusan Madrasah, Garansi Generasi Berakhlakul Karimah

Ahmad Jayadi, Direktur Pendidkan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI

Brebes, NU Online
Direktur Pendidkan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama (Kemenag) RI Ahmad Jayadi mengungkapkan bahwa lulusan madrasah menjadi garansi generasi berakhlakul karimah. Pasalnya, di dalam sistem pendidikan madrasah terdapat unsur kognitif, afektif, dan spiritualitas.

“Madrasah diniyah, merupakan penguatan pendidikan karakter di Indonesia,” ujar Ahmad Jayadi pada Wisuda Akbar Santri Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Se-Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, di aula Islamic Center, jalan Yos Sudarso Brebes, Selasa (8/5) kemarin.

Menurutnya, sekolah umum mayoritas hanya mengajarkan sebatas kognitif saja. Sementara penerapan akidah akhlak tidak mendapatkan porsi yang signifikan. MDTA menggenapi, madrasah penyempurna dari pembelajaran agama di sekolah formal.

Untuk itu, lanjutnya, MDTA hendaknya menjadi instrumen lembaga yang permanen bersandingan dengan tradisi kepesantrenan dengan entitas tafaquh fiddin (memperdalam ilmu agama). Didalamnya, terdapat pembelajaran sya'iran, nadhoman, dengan tradisi keagamaan yang kuat termasuk penerapan Ahlussunnah wal Jama'ah.

“Lulusan madrasah, berakhlak mulia, mampu bermu'amalah dengan siapapun dengan agama apapun,” tegasnya.

Dia menjelaskan, era sekarang santri internasional sudah banyak yang belajar di Indonesa. Tentu ada rahasia besar yang terdapat di pesantren-pesantren Indonesia.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Brebes Ahmad Sururi menjelaskan, sebanyak 632 siswa perwakilan dari 10.125 jumlah lulusan tahun 1438/1439 hijriyah diwisuda. Mereka diwisuda setelah mengikuti Ujian akhirusanah secara serentak se-Kabupaten Brebes.

Di Kabupaten Brebes lanjutnya, sebanyak 63.284 santri yang tengah belajar di Madrasah Diniyah Takmiliyah dan tersebar di 297 desa dan kelurahan. Mereka diasuh oleh 4.257 dewan asatidz.

"Belum semua anak usia sekolah mengenyam pendidikan madrasah diniyah, padahal lulusan madrasah bisa menjadi generasi yang Qur'ani dan berakhlak karimah," ungkapnya.

Mengingat bagusnya pembentukan karakter melalui madrasah, maka dia berharap  ijazah MDTA bisa menjadi prasyarat masuk sekolah umum. (Wasdiun/Muhammad Faizin)


Terkait