Jepara, NU Online
Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diharapkan mampu memasuki dunia kerja. Dalam rangka memasuki dunia kerja diperlukan sebuah proses, semisal dengan membuat sebuah karya.
Demikian disampaikan Sutarwi, kepala SMK Walisongo pada kegiatan perpisahan yang dilaksanakan di pelataran sekolah setempat, Sabtu (6/6) kemarin.<>
“Lulusan SMK harus berbeda dengan lulusan sekolah yang lain, yakni bisa memasuki dunia kerja sesuai dengan kompetensinya,” kata Sutarwi.
Menurut dia, karya bisa dibuktikan dengan membuat tugas akhir sesuai dengan jurusan masing-masing.
Selain kegiatan perpisahan, Sabtu-Senin (06-08/06) juga diadakan “Gelar Karya Tugas Akhir” kelas XII jurusan Kriya Tekstil. Di sekolah menengah atas yang bernanung dibawah LP Ma’arif Jepara ini, puluhan lukisan, pelbagai kerajinan tenun berupa pakaian, selendang, tas, sapu tangan, taplak meja, kover bantal dipamerkan didalam 2 ruang kelas yang disulap menjadi sebuah ruang pameran.
Sementara itu, Sholikul Huda, direktur House of Hoedas Troso Jepara, saat mengunjungi pameran tersebut mengungkapkan, bahwa siswa-siswi SMK Walisongo telah memiliki kemampuan yang memadai untuk terjun ke dunia kerja. Sehingga, kemampuan tersebut perlu diarahkan untuk mendapatkan yang hasil dan pekerjaan yang layak.
“Saya bangga, ternyata siswa-siswi SMK Walisongo memiliki kemampuan yang luar biasa. Jika, kemampuan tersebut dikembangkan masa hasilnya pun juga luar biasa,” katanya kepada kontributor, NU Online.
Kegiatan gelar karya yang dilaksanakan selama tiga hari ini, juga diisi lomba mewarnai tingkat TK/ SD/ SMP se-kabupetan Jepara dan talk show tentang dunia industri. (adb)
Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diharapkan mampu memasuki dunia kerja. Dalam rangka memasuki dunia kerja diperlukan sebuah proses, semisal dengan membuat sebuah karya.
Demikian disampaikan Sutarwi, kepala SMK Walisongo pada kegiatan perpisahan yang dilaksanakan di pelataran sekolah setempat, Sabtu (6/6) kemarin.<>
“Lulusan SMK harus berbeda dengan lulusan sekolah yang lain, yakni bisa memasuki dunia kerja sesuai dengan kompetensinya,” kata Sutarwi.
Menurut dia, karya bisa dibuktikan dengan membuat tugas akhir sesuai dengan jurusan masing-masing.
Selain kegiatan perpisahan, Sabtu-Senin (06-08/06) juga diadakan “Gelar Karya Tugas Akhir” kelas XII jurusan Kriya Tekstil. Di sekolah menengah atas yang bernanung dibawah LP Ma’arif Jepara ini, puluhan lukisan, pelbagai kerajinan tenun berupa pakaian, selendang, tas, sapu tangan, taplak meja, kover bantal dipamerkan didalam 2 ruang kelas yang disulap menjadi sebuah ruang pameran.
Sementara itu, Sholikul Huda, direktur House of Hoedas Troso Jepara, saat mengunjungi pameran tersebut mengungkapkan, bahwa siswa-siswi SMK Walisongo telah memiliki kemampuan yang memadai untuk terjun ke dunia kerja. Sehingga, kemampuan tersebut perlu diarahkan untuk mendapatkan yang hasil dan pekerjaan yang layak.
“Saya bangga, ternyata siswa-siswi SMK Walisongo memiliki kemampuan yang luar biasa. Jika, kemampuan tersebut dikembangkan masa hasilnya pun juga luar biasa,” katanya kepada kontributor, NU Online.
Kegiatan gelar karya yang dilaksanakan selama tiga hari ini, juga diisi lomba mewarnai tingkat TK/ SD/ SMP se-kabupetan Jepara dan talk show tentang dunia industri. (adb)
