Jepara, NU Online
Sivitas akademika Madrasah Aliyah (MA) Walisongo Pecangaan, Senin-Selasa (2-3/5) menggelar Workshop Pasca UN. Kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari tersebut dipusatkan di Musholla sekolah setempat, Jalan Kauman No.01 Pecangaan serta diikuti oleh siswa-siswi kelas XII Jurusan IPA, IPS, Bahasa dan Keagamaan.
Ketua panitia, Mukhlisin mengatakan materi yang diberikan berupa Motivation Training, Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), Sosialisasi Kampus, Pesantren dan Dunia Kerja. “Selama dua hari peserta didik menerima materi berupa Motivasi, Kesehatan Reproduksi Remaja, Sosialisasi Kampus, Pesantren dan Kerja,” katanya<>.
Sementara itu, Kepala Madrasah, H Muwassaun Ni’am mengungkapkan kegiatan tersebut bertujuan untuk memberi bekal kepada siswa setelah lulus. “Meskipun hanya ditempuh selama dua hari kami berharap bisa menjadi bekal anak didik kami untuk melangkah ke jenjang yang berikutnya pasca kelulusan,” ungkapnya kepada NU Online.
Menurutnya setelah kegiatan tersebut ia berharap agar peserta didik tidak bimbang maupun ragu untuk memilih opsi. “Semua bekal telah kami berikan selanjutnya tergantung bagaimana siswa memanfaatkan peluang maupun memutuskan pilihan yang terbaik untuk merajut masa depan yang gemilang,” jelas pengasuh pondok pesantren Mathlaun Nasyi’in Pecangaan. (qim)
Sivitas akademika Madrasah Aliyah (MA) Walisongo Pecangaan, Senin-Selasa (2-3/5) menggelar Workshop Pasca UN. Kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari tersebut dipusatkan di Musholla sekolah setempat, Jalan Kauman No.01 Pecangaan serta diikuti oleh siswa-siswi kelas XII Jurusan IPA, IPS, Bahasa dan Keagamaan.
Ketua panitia, Mukhlisin mengatakan materi yang diberikan berupa Motivation Training, Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), Sosialisasi Kampus, Pesantren dan Dunia Kerja. “Selama dua hari peserta didik menerima materi berupa Motivasi, Kesehatan Reproduksi Remaja, Sosialisasi Kampus, Pesantren dan Kerja,” katanya<>.
Sementara itu, Kepala Madrasah, H Muwassaun Ni’am mengungkapkan kegiatan tersebut bertujuan untuk memberi bekal kepada siswa setelah lulus. “Meskipun hanya ditempuh selama dua hari kami berharap bisa menjadi bekal anak didik kami untuk melangkah ke jenjang yang berikutnya pasca kelulusan,” ungkapnya kepada NU Online.
Menurutnya setelah kegiatan tersebut ia berharap agar peserta didik tidak bimbang maupun ragu untuk memilih opsi. “Semua bekal telah kami berikan selanjutnya tergantung bagaimana siswa memanfaatkan peluang maupun memutuskan pilihan yang terbaik untuk merajut masa depan yang gemilang,” jelas pengasuh pondok pesantren Mathlaun Nasyi’in Pecangaan. (qim)
