Daerah

Madrasah ini Kenalkan Peserta Didik dengan Dunia Pesantren

Rabu, 27 Februari 2019 | 07:30 WIB

Madrasah ini Kenalkan Peserta Didik dengan Dunia Pesantren

Peserta didik MI Citra Taman Siswa berkunjung ke Pesantren Al-Aqobah.

Jombang, NU Online
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Citra Taman Siswa Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur punya cara berbeda mengenalkan peserta didik terhadap pendidik agama. Cara tersebut dengan mengajak mereka berkunjungan ke berbagai pesantren.

Ratusan siswa-siswi tersebut diajak keliling melihat kehidupan para santri, berbincang, bahkan masuk ke kamar santri. Kali ini MI Citra Taman Siswa mengajak peserta didiknya ke Pondok Pesantren Al-Aqobah 1 Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Aqobah KH A Kanzul Fikri menyebutkan langkah yang dilakukan MI Citra Taman terbilang unik dan inspiratif. Ini dikarenakan selama ini kebanyakan madrasah mengajak siswa-siswinya ke tempat wisata.

"Ini hal baru menurut saya, biasanya madrasah itu kunjungan ke tempat wisata. MI Citra Taman Siswa memilih ke pesantren. Patut ditiru oleh madrasah. Karena kunjungan kayak gini banyak manfaatnya. Kalau ke tempat wisata banyaknya untuk senang-senang," katanya, Rabu (27/2).

Dalam kunjungan ini ada 190 siswa-siswi yang ikut, terdiri dari kelas empat hingga kelas enam. Mereka juga didampingi beberapa guru yang sekaligus belajar tata kelola pendidikan ke tim manejemen Pesantren Al-Aqobah. Para siswa-siswi berada di Pesantren Al-Aqobah sejak pagi hingga hampir sore. Selama itu, mereka mengamati dan mengikuti kegiatan santri.

"Guru dan pengurus yayasannya juga belajar manajemen pendidik. Jadi plus-plus, guru dan siswa-siswinya belajar sekalian," tambah Pengurus Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Kabupaten Jombang tersebut. 

Menurutnya, pesantren adalah tempat terbaik untuk pendidikan dan kaderisasi Muslim di masa mendatang. Pesantren juga institusi pendidikan yang utama. Bukan alternatif. Karena pesantren tumbuh dari akar budaya asli nusantara.

"Kita berharap siswa-siswi mau melanjutkan jenjang pendidikan selanjutnya di pesantren saja. Makanya kita menyambut baik kegiatan ini. Sejak kecil anak harus tahu dunia Islam dan dekat dengan ulama," bebernya.

Dikatakannya, selama ini pesantren dipandang sebagai pendidikan alternatif untuk membenarkan siswa-siswi bermasalah. Padahal, pesantren juga punya hal lain yang bisa diambil. Seperti kedekatan santri dengan kiai, tata kelola, kekeluargaan, kajian agama yang mendalam.

"RMI gencar mensosialisasikan gerakan ayo mondok, cinta pesantren. Ini akan terus digaungkan supaya kehadiran pondok pesantren semakin bermanfaat," tandasnya.

Usai acara, rombongan lalu melanjutkan ziarah ke makam KH M Hasyim Asy'ari, KH Wahid Hasyim dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di komplek Pondok Pesantren Tebuireng. Baru setelah itu menuju ke makam Syech Jumadil Kubro Mojokerto. (Syarif Abdurrahman/Ibnu Nawawi


Terkait