Mahasiswa Walisongo Bincang Khazanah Falak di Pesantren Cirebon
Selasa, 28 Januari 2014 | 10:03 WIB
Jakarta, NU Online
Mahasiswa Jurusan Ilmu Falak Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang selama sepekan mengunjungi 4 pesantren di Cirebon. Mereka mendiskusikan ilmu Falak dengan para santri pesantren Babakan Ciwaringin, Buntet Pesantren, Darut Tauhid Arjawinangun, dan MTM Kempek.
<>
Kegiatan yang berlangsung Sabtu (25/1-1/2) bertujuan membantu pelestarian khazanah Ilmu Falak dan menyegarkan semangat umat Islam untuk membincang disiplin yang mulai tenggelam seperti ilmu Falak.
“Dengan demikian, ilmu-ilmu agama yang makin sunyi tetap berkembang,” terang Ketua HMJ Ilmu Falak Fakultas Syariah IAIN Walisongo Khaerun Nufus kepada NU Online per telepon, Selasa (28/1).
Kami, sambung Nufus, menilai pesantren sebagai sentral pengembangan ilmu pengetahuan khususnya keagamaan. Terlebih lagi mahasiswa Falak merupakan alumni pesantren dari berbagai daerah di Indonesia. “Kecuali Falak, kita juga berharap umat Islam menjaga sejumlah tradisi pesantren yang belakang semakin sepi.”
Pengasuh pesantren Babakan Ciwaringin KH Mazuki Ahal menuturkan, ilmu Falak merupakan satu ilmu yang mulai langka dan jarang diminati kendati sangat penting. “Bahkan hukumnya fardlu kifayah, artinya ada kewajiban untuk mempelajari ilmu Falak,” terang Kiai Marzuki.
Didorong tanggung jawab moral, HMJ Ilmu Falak mengunjungi pesantren untuk saling mengisi dan berbagi pengetahuan di bidang Falak. Pada 2012 kita bersilaturahmi dengan pesantren sekabupaten Tuban dan Lamongan. Sementara 2013 lalu HMJ Ilmu Falak berbagi dengan pesantren di sekitar Salatiga, Jepara, dan Kendal, tandas Nufus. (Alhafiz K)