ilustrasi via pixabay
Jombang, NU Online
Salah satu permasalahan pengelolaan uang masjid yang menjadi pembahasan saat bahtsul masail PC LBMNU Jombang beberapa waktu lalu mendapat respon dari Ketua Baitul Mal wat Tamwil Nahdlatul Ulama (BMT NU) pusat Jombang, Khoirul Anam.
Ia mengimbau sejumlah pengurus takmir masjid khususnya di Jombang agar menyimpan uang kas masjid yang dikelolanya di BMT NU. Terlebih BMT NU di Jombang saat ini telah banyak berdiri di tingkat kecamatan atau di Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) di Jombang.
"Di NU sudah ada BMT NU, kan lebih baik diletakkan di BMT NU," ungkapnya.
Bahkan menurutnya, uang kas masjid yang disimpan di BMT NU akan lebih bermanfaat untuk warga NU Jombang sendiri dibanding dengan disimpan di bank seperti pada umumnya. Hal ini juga sebagai salah satu ikhtiar untuk membesarkan BMT NU yang sebagian fungsinya untuk menjembatani ekonomi warga NU sendiri.
"Sehingga dana tersebut (uang kas masjid) akan lebih bermanfaat bagi warga NU Jombang," ujarnya.
Seperti dipaparkan pada forum bahtsul masail sebelumnya, problematika pengelolaan uang kas masjid diungkapkan oleh perwakilan pengurus MWCNU Ngoro.
Ia memaparkan bahwa ada salah seorang takmir masjid setempat mengalami kebingungan terkait keuangan yang hendak dibuat untuk pembangunan masjid, namun belum pada waktunya. Akhirnya pengurus takmir berinisiatif untuk menyimpannya di bank.
Dalam pandangan Lembaga Bahtsul Masail (LBM) NU Kabupaten Jombang Jawa Timur masalah menyimpan uang kas masjid di bank diperbolehkan jika khawatir uang tersebut dicuri atau dirampok. Hal ini didasarkan pada keterangan yang ada dalam Kitab Fiqhul Islami wa Adillatihi Liz Zahili: 5/3796. (Syamsul Arifin/Muhammad Faizin)
Salah satu permasalahan pengelolaan uang masjid yang menjadi pembahasan saat bahtsul masail PC LBMNU Jombang beberapa waktu lalu mendapat respon dari Ketua Baitul Mal wat Tamwil Nahdlatul Ulama (BMT NU) pusat Jombang, Khoirul Anam.
Ia mengimbau sejumlah pengurus takmir masjid khususnya di Jombang agar menyimpan uang kas masjid yang dikelolanya di BMT NU. Terlebih BMT NU di Jombang saat ini telah banyak berdiri di tingkat kecamatan atau di Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) di Jombang.
"Di NU sudah ada BMT NU, kan lebih baik diletakkan di BMT NU," ungkapnya.
Bahkan menurutnya, uang kas masjid yang disimpan di BMT NU akan lebih bermanfaat untuk warga NU Jombang sendiri dibanding dengan disimpan di bank seperti pada umumnya. Hal ini juga sebagai salah satu ikhtiar untuk membesarkan BMT NU yang sebagian fungsinya untuk menjembatani ekonomi warga NU sendiri.
"Sehingga dana tersebut (uang kas masjid) akan lebih bermanfaat bagi warga NU Jombang," ujarnya.
Seperti dipaparkan pada forum bahtsul masail sebelumnya, problematika pengelolaan uang kas masjid diungkapkan oleh perwakilan pengurus MWCNU Ngoro.
Ia memaparkan bahwa ada salah seorang takmir masjid setempat mengalami kebingungan terkait keuangan yang hendak dibuat untuk pembangunan masjid, namun belum pada waktunya. Akhirnya pengurus takmir berinisiatif untuk menyimpannya di bank.
Dalam pandangan Lembaga Bahtsul Masail (LBM) NU Kabupaten Jombang Jawa Timur masalah menyimpan uang kas masjid di bank diperbolehkan jika khawatir uang tersebut dicuri atau dirampok. Hal ini didasarkan pada keterangan yang ada dalam Kitab Fiqhul Islami wa Adillatihi Liz Zahili: 5/3796. (Syamsul Arifin/Muhammad Faizin)
