Malam Ini, Lailatul Ijtima' Kubro Isi Harlah Ke-94 NU di Surabaya
Jumat, 31 Maret 2017 | 08:15 WIB
Dalam rangka memperingati hari lahir ke-94 NU yang jatuh pada 16 Rajab 1438 hijriah, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya menyelenggarakan Lailatul Ijtima' Kubro, Jumat (31/3) ini.
Ketua Umum PBNU KH Said Agil Siroj dan Wakil Rais 'Aam PBNU KH Miftahul Akhyar dijadwalkan hadir memberikan taushiyah dalam acara ini. Selain dihadiri oleh para pimpinan tertinggi NU, acara ini juga dihadiri oleh Ketua PWNU Jawa Timur KH. Hasan Mutawakkil Alallah, para pimpinan pesantren, dan kiai-kiai sepuh lainnya.
Ketua PCNU Kota Surabaya H. Ahmad Muhibbin Zuhri menjelaskan, acara yang digelar di lapangan Dusun Buran, Kecamatan Pakal ini akan dihadiri tiga ribu pengurus NU dan badan otonomnya mulai tingkat anak ranting (RW atau eks pedukuhan), ranting (kelurahan), MWCNU (kecamatan), sampai cabang (kota). "Selain itu para jama'ah dari majelis-majelis yang dibina oleh para ulama NU," ujarnya.
Lailatul Ijtima' merupakan majelis rutin yang mempertemukan antara warga NU dengan pengurus strukturalnya dalam kegiatan ritual dan ilmiah. Selama ini sudah berjalan di setiap ranting dan MWCNU. Lailatul Ijtima' Kubro adalah majelis serupa dengan level lebih besar, yaitu sewilayah Kota Surabaya.
Penyelengaraan kegiatan ini, juga merupakan pencanangan gerakan #hijaukansurabaya dengan spirit Islam rahmatan lil-'alamin melalui peningkatan peran NU dalam bidang keagamaan dan sosial kemasyarakatan. “Kita ingin mendukung pemerintah kota untuk membangun Surabaya lahir dan batin. Tidak hanya fisiknya yang unggul, tetapi manusianya juga unggul. Kota yang thayyibah, kota yang berkeadaban,” kata Muhibbin.
Dalam perhelatan nanti, katanya, mungkin saja ada arahan atau petunjuk dari para pimpinan NU mengenai bagaimana para pengurus dan warga NU menyikapi situasi dan kondisi actual. “Dinamika lokal maupun nasional, baik dalam ranah ekonomi, sosial maupun politik harus dipahami secara baik oleh warga NU, agar tidak keliru menyikapinya,” paparnya. (Red: Mahbib)