Daerah

Mau Tak Mau Pemuda Harus Siap Hadapi Geliat Pasar Bebas

Kamis, 1 September 2016 | 16:02 WIB

Mau Tak Mau Pemuda Harus Siap Hadapi Geliat Pasar Bebas

Suasana seminar GP Ansor Subang

Subang, NU Online
Keberadaan Pemuda dalam sebuah entitas masyarakat tentu mendapatkan harus ruang strategis untuk mengisi pembangunan. Hal itu mengemuka dalam seminar yang digelar oleh Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Subang di Hotel Markoni Pamanukan, Rabu (32/8).

Pada seminar bertema “Ansor dan Peran Sertanya dalam Menumbuhkan Kekuatan Ekonomi Lokal,” tersebut, tampil sebagai narasumber anggota DPR RI Doni Ahmad Munir dan Eko Surya Effendi (PW Ansor Jabar Korwil Subang, Karawang, Purwakarta, Kab/ Kota Bekasi dan Depok).

Menurut Doni, keberadaan pemuda ditengah arus globalisasi dan pasar bebas hari ini tentu menjadi tantangan tersendiri dalam setiap kompetisi.

"Siap tidak siap, pemuda harus mempersiapkan diri dalam kancah persaingan global yang kompetitif seperti saat sekarang ini. Sikap mental dan kualitas sumber daya juga akan menjadi modal penting dalam persaingan itu," katanya.

Dikatakan, persaingan tersebut tentu tidak akan menjadi kendala jika beberapa indikator tersebut dimiliki oleh seorang pemuda.

"Kemampuan skill, cerdas, motivasi dan kemauan yang tinggi, tehnik loby, berpikir sehat, tanggung jawab, sabar dan mengembangkan jaringan akan menjadi kunci dalam setiap kompetisi," tegasnya.

Hal senada disampaikan nara sumber yang kedua, Eko Surya Effendi. Mnurutnya, implikasi dalam dinamika pasar bebas ini juga bisa dilihat dari tanggung jawab seorang pemuda di daerahnya.

"Sederhananya, masa kita akan menjadi tamu dirumah sendiri. Artinya, segala apa pun yang menjadi potensi di negara ini tentu menjadi tanggung jawab rakyatnya. Di sinilah peran seorang pemuda dipertaruhkan," kata Eko.

Dirinya mengingatkan, kendati sikap ego seorang pemuda tinggi, namun dalam urusan bisnis jangan sekali-kali merasa gengsi dengan apa pun itu profesinya.

"Karena, berdasarkan data dan informasi, negara-negara tetangga sudah mulai masuk ke Indonesia dengan beberapa profesi. Jadi tukang cukur aja mereka mau. Kita yang memiliki sumber daya alam mestinya harus bisa lebih dari mereka," pungkasnya.

Selain kedua nara sumber tersebut, turut hadir Ketua DPRD Subang Beni Rudiono, Ketua PCNU Subang KH. Musyfiq Amrullah, Ketua Baznas Subang Anang Jauharudin, Kepala Kementrian Agama Kabupaten Subang Sukandar dan seluruh badan otonom Nahdlatul Ulama Kabupaten Subang. (Ade Mahmudin/Abdullah Alawi)


Terkait