Jombang, NU Online
Madrasah Aliyah Unggulan KH Abdul Wahab Hasbullah (MAU-WH) Tambakberas, Kabupaten Jombang, Jawa Timur menggelar class meeting atau perlombaan antar kelas. Acara tersebut dilaksanakan pada Selasa-Kamis (25-27/9).
"Kegiatan ini dalam rangka mengasah bakat dan mengembangkan potensi siswa-siswi kita. Karena setiap anak itu istimewa dan punya bakat masing-masing. Kegiatan ini rutin kita laksanakan setahun sekali," kata Pembina OSIS MAU-WH Muhammad Imam Muttaqin.
Menurut Imam, dalam class meeting dipertandingkan berbagai jenis lomba seperti futsal, volly, badminton, catur. Di samping itu, ada juga lomba khusus keahlian yang berhubungan dengan agama seperti khitobah, hifdhil qur'an, baca kitab kuning, syahril qur'an, kaligrafi, dan cerdas cermat agama.
Ada juga lomba unik lainnya seperti fashion show, puisi berantai, teater, pidato bahasa jawa, olimpiade fisika, geografi dan pendidikan agama Islam. Seluruh lomba tersebut dilaksanakan di madrasah dan panitianya dari para siswa-siswi sendiri.
"Kita menggelar class meeting ini untuk menjaring potensi peserta didik. Para pemenang nanti berhak mewakili madrasah pada ajang lomba yang diadakan di tingkat kabupaten maupun provinsi," ujar Imam.
Dikatakan, dengan perlombaan ini, lembaga punya gambaran peserta yang berbakat pada bidangnya dan nanti tinggal mengambil peserta berpotensi tersebut untuk dibimbing lalu dikirim.
Dengan sistem class meeting ini, Imam menyebutkan prestasi para siswa-siswi MAU-WH meningkat terus. Dalam setiap perlombaan tingkat kabupaten maupun provinsi selalu berhasil membawa pulang juara. Baik juara satu maupun juara umum, sehingga hampir setiap ada perlombaan antar sekolah menengah atas di Jawa Timur, MAU-WH selalu diundang oleh panitia.
"Alhamdulilah hampir setiap ada lomba, wakil dari madrasah kita berada pada tiga besar. Makanya kita sebut madrasah kita ini sekolahnya para juara. Kita buatkan lemari khusus untuk menempati piala-piala sang juara. Sekarang penuh dan butuh tempat baru lagi," ujar Imam.
Pergelaran class meeting ini sumber dananya diambil dari madrasah. Sehingga peserta didik tak perlu lagi untuk iuran. Hal ini dikhawatirkan memberatkan siswa-siswi. Namun, hal tersebut tak mengurangi penghargaan untuk para pemenangan. Di mana para pemenang akan diberikan sertifikat dan piala khusus. (Syarif Abdurrahman/Muiz)