Jombang, NU Online
Usia unit Pengumpul Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (UPZISNU) Ranting NU Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur masih tergolong baru, terhitung sejak 4 bulan lalu UPZISNU ini baru dibentuk.
Kendati demikian, pengelola cukup agresif dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. 500 kotak infaq (Koin) sedekah yang menjadi media penggalangan dana tersebar ke sejumlah masyarakat Kepatihan. Dana itu kemudian dikelola petugas dan disalurkan kepada masyarakat setempat yang sedang membutuhkan.
"Alhamdulillah sejak terbentuknya UPZISNU di Desa Kepatihan empat bulan yang lalu, kepercayaan masyarakat terhadap UPZISNU samakin bagus, dilihat dari jumlah kaleng yang sudah tersebar dimasyarakat yang saat ini sudah 500 kaleng," kata Ketua UPZISNU Kepatihan, H Muhammad Manshur kepada NU Online, Jumat (45/4).
Dirinya berkomitmen untuk terus menjaga kepercayaan masyarakat khususnya para donatur yang telah menyumbangkan sebagian rezekinya melalui Koin itu, sehingga kegiatan bakti sosial ini terus berjalan dengan baik.
Ia memaparkan, salah satu strategi yang dilakukan untuk memaksimalkan penyebaran Koin tersebut, para pengelola turun gunung ke sejumlah ketua RW. Mereka meminta data warga yang kurang mampu untuk nantinya diberikan santunan dari hasil pengelolaan dana Koin.
"Untuk memperbanyak penyebaran jumlah kaleng, kami datangi rumah ketua RW tertentu, kami minta kerjasamanya untuk mendata warganya yang kurang mampu," ucapnya.
Semakin banyak jumlah kaleng yang tersebar, menurut dia akan semakin bunyak pula masyarakat yang merasakan manfaat dari sedekah yang dilakukan secara berjamaah itu. "Dan sampai saat ini semenjak UPZISNU Kepatihan terbentuk tidak kurang dari 25 kali santunan, kami pengurus hanya bisa berdoa kepada para munfiq selalu dimudahkan semua urusannya oleh Allah SWT," tuturnya.
Dijelaskan, saat ini Pengelola Unit Pengumpul Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (UPZISNU) Desa Kepatihan menyusun dua program tambahan selain beberapa program yang sudah dijalankan.
Dua program tersebut yang pertama adalah setiap peserta Koin Sedekah atau donatur diberikan santunan saat dalam keadaan sakit atau opname. Sementara program kedua yaitu pendataan du'afa di seluruh Desa Kepatihan untuk kemudian berikan santunan setiap bulannya.
"Untuk program santunan peserta Koin Sedekah bisa diwujudkan dengan mengganti biaya pemerikasaan dengan nominal yang sudah ditentukan," jelasnya.
Dkatakan, berhubung Klinik Pratama MWCNU Jombang baru beroprasi dan kami belum bkerjasama, sementara ini bila ada yang sakit kami sarankan ke dokter dimana dia suka, maka akan kami ganti biayanya dengan syarat menunjukkan bukti bahwa dia baru berobat.
Sebelumnya UPZISNU Kepatihan konsentrasi pada tiga program, yakni program santunan kesehatan, persalinan, dan baru bisa santunan terhadap duka atau warga yang meninggal dunia. "Kami pengurus semakin bersemangat melakukan tambahan program kemanfaatan terhadap masyarakat yang semula kami cuma tiga program itu," ucapnya.
Semua dana kegiatan sosial atau santunan yang dipaparkan di atas bersumber dari dana Kotak Infaq (Koin). Koin disebar kepada sejumlah masyarakat Kepatihan, mereka (warga, red) diajak menyisihkan rezekinya untuk warganya sendiri yang sedang membutuhkan. Dan UPZISNU sebagai penggerak sekaligus pengelola dana Koin itu. (Syamsul Arifin/Muiz)