Pontianak, NU Online

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII di Institut Agama Islam Negeri Pontianak menggelar pelantikan pengurus rayon  di Kantor Wilayah Kementrian Agama Kalimantan Barat. Acara ini dikemas dengan bedah buku yang berjudul “Bung” Memoar Mahbub Djunaidi, Ahad (18/3).

“Kader PMII harus peka terhadap lingkungan masyarakat,” kata Ketua PMII Komisariat IAIN Pontianak, Mustofa. Dengan tuntutan seperti itu, bergabung di PMII bukan mengharap jabatan, melainkan bisa belajar menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat, lanjutnya.

Ia juga merasa bersyukur karena bisa mewujudkan bedah buku yang sudah lama direncanakan. “Karena  pematerinya adalah putra almarhum Mahbub Djunaidi yaitu Isfandiari Mahbub Djunaidi,” katanya. Dan dihadir pula Iwan Rasta yang keduanya merupakan penulis buku “Bung” Memoar Mahbub Djunaidi.

“Suatu kebanggaan tersendiri PMII IAIN bisa menghadirkan penulis yang sekaligus putra almarhum Mahbub Djunaidi,” ungkapnya. Dirinya juga berharap bedah buku bisa menambah keakraban para kader PMII IAIN Pontianak, lanjutnya.

Sedangkan Wajidi Sayadi dalam sambutanya mengatakan ingin mengenal junior atau kader PMII IAIN Pontianak. Ia juga menjelaskan bahwa melalui PMII lah ia bisa sukses sampai sekarang.

“Kalau lihat jas biru seperti ini jadi bernostalgia beberapa puluh tahun yang lalu dimana saya berproses di PMII, dan saya menyadari bahwa PMII yang dapat membuat saya seperti sekarang ini,” jelasnya,

Pelantikan dihadiri beberapa senior PMII  seperti Wajidi Sayadi. Ia adalah dosen IAIN Pontianak, Ketua Komisi Fatwa Majlis Ulama Islam Indonesia (MUI) Kalimantan Barat, serta Wakil Rais Syuriah PWNU Kalimantan Barat.

Tampak pula Zulkifli Abdillah selaku dosen IAIN Pontianak, serta dihadiri Pengurus Koordinator Cabang PMII Kalimantan Barat, Pengurus Cabang PMII Kota Pontianak, dan perwakilan dari PMII Komisariat kampus lain.

Pengurus Rayon PMII IAIN Pontianak masa hikmad 2018-2019 dilantik langsung Sekretaris Pengurus Cabang PMII Kota Pontianak.

“Saya sangat mengapresiasi acara ini, kalau bisa sering diagendakan, karena bedah buku selain bisa meningkatkan sisi intelektual, juga bisa mempererat silaturahmi dan persaudaraan antar kader,” katanya. (Maulida/Ibnu Nawawi)