Daerah

Mengapa Negara Senang NU?

Sabtu, 24 Agustus 2013 | 16:00 WIB

Cirebon, NU Online
Mengapa negara senang terhadap Nahdlatu Ulama? Karena belum pernah terdengar warga NU melakukan gerakan anarkis dan melanggar perundang-undangan.

<>Demikian diungkapkan Komisaris Polisi (Kompol) Muslikh, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kecamatan Lemahabang saat diberi kesempatan untuk menyampaikan sambutan dalam pelantikan PAC IPNU – IPPNU Kecamatan Lemahabang di Masjid Besar An-Nur, Lemahabang Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (24/8)

Hingga, tambah Muslikh, pada bentuk keorganisasiannya di tingkat pelajar seperti IPNU dan IPPNU ini, mereka adalah sekumpulan remaja dan generasi bangsa yang santun dan benar-benar dibutuhkan negara. 

“Di mata saya, IPNU dan IPPNU adalah organisasi postif yang eksis, sekaligus patut dijadikan teladan bagi perkumpulan remaja yang lain. Karena apa? Karena organisasi ini selalu digawangi oleh sekumpulan remaja yang santun dan selalu mematuhi perundang-undangan yang ada,” ungkap Kompol Muslikh.

Lebih lanjut Kapolsek Kecamatan Lemahabang menjelaskan, tindakan anarkis kerap ditunjukkan oleh beberapa organisasi yang mengatasnamakan pemuda dan agama hanya karena ingin dianggap tegas, menurutnya ini keliru, sebab sikap yang tegas tidak harus ditunjukkan dengan tindak kekerasan.

“Justru yang kerap melakukan aksi anarkis seharusnya malu, karena itu menyalahi aturan perundang-undangan. Saya lebih apresiatif terhadap gerakan NU dan organisasi pelajar yang ada di dalamnya ini, karena dakwah yang dilakukan di tengah masyarakat selalu mengutamakan kesantunan dan mematuhi perundang-undangan yang berlaku,” jelas sosok yang sebelumnya bertugas sebagai Kapolsek Arjawinangun Cirebon tersebut.

Senada dengan Kapolsek, Udin Syafrudin, Camat Lemahabang Kabupaten Cirebon ini juga memaparkan tentang pentingnya mendukung segenap kegiatan positif yang dilakukan oleh IPNU dan IPPNU. 

Menurutnya, organisasi pelajar NU ini bisa dijadikan sebagai pembendung arus globalisasi yang kerap membawa dampak negatif bagi remaja di Indonesia.

“IPNU dan IPPNU harus bisa berperan sebagai filter dari segala pengaruh negatif globalisasi yang mulai marak di kalangan remaja dan pelajar. Gerakannya yang santun justru akan lebih mudah untuk mengurangi tekanan penggunaan narkoba, pornografi, dan bentuk kenakalan remaja yang lainnya.” Papar camat yang juga lulusan pesantren Darut Tauhid Arjawinangun tersebut.

Selain pelantikan pengurus PAC IPNU dan IPPNU Kecamatan Lemahabang, acara ini juga dilanjutkan dengan rapat kerja (raker) dan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) yang direncanakan akan digelar di Pesantren Safinatul Hidayah (Sahida) Cipeujeh Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon. 


Redaktur     : Abdullah Alawi 
Kontributor : Sobih Adnan


Terkait