Daerah

Mengenang Dua Sahabat, PMII UIN Bandung Gelar Tahlilan

Jumat, 5 September 2014 | 12:05 WIB

Bandung, NU Online
Pengurus PMII UIN Sunan Gunung Djati terus berupaya menjaga silaturahmi dengan kadernya baik mereka yang masih hidup maupun sudah berpulang. Di masjid Ikomah, Cibiru, Bandung, Kamis (4/9) malam, mereka mengadakan tahlilan untuk khususnya dua kadernya yang baru saja wafat.
<>
Salah seorang pengurus PMII UIN Bandung Niki Prasetiawan menyebutkan maksud pertemuan ini sebagai refleksi tradisi ke-NUan sekaligus sebuah penghormatan terhadap keluarga besar PMII yang sudah meninggal.

“Kami sebagai generasi penerus ulama Aswaja ingin mentradisikan kembali di wilayah kampus apa yang sudah mentradisi di kampung-kampung,” ujar alumni pesantren Al-Ittihad, Cianjur di depan puluhan hadirin dalam acara bertajuk “Mengenang 40 Hari Sahabat Kami Tercinta Redi Hadarprawira dan mengenang 215 Hari Hani Solihat”.

Niki menilai peran PMII tidak sebatas gerakan kultural, tetapi bergerak secara dialektik dengan proses kegiatan di PMII misalnya dengan mendialogkan tradisi Aswaja dengan tradisi kemahasiswaan.

“Jadi kami mengintegrasikan nilai-nilai Aswaja ke dalam kegiatan PMII, bukan hanya dominasi mengetahui secara simbolik tetapi secara paradigmatik,” ujar Niki kepada NU Online seusai pembacaan tahlilan, Yasin, dan Al-Barjanji.

Ia menginginkan PMII UIN Bandung menjadi organisasi berkarakter setelah hampir beberapa dekade ke belakang kehilangan jatidirinya.

Kami hari ini, Niki manambahkan, ingin mencoba membangkitkan kembali jatidiri dengan menciptakan sebuah karakter kami sebagai pelanjut gerakan paham Aswaja NU. (Muhammad Zidni Nafi’/Alhafiz K)


Terkait