Banjar, NU Online
Usaha menjaga tradisi memang banyak jenisnya, apalagi di Indonesia memiliki beragam tradisi yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Dalam rangka memperingati Isra Mi'raj Pengurus Musholla Baitussalam Dusun Citangkolo, Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat menggelar khotmil Qur’an dan dilanjutkan pengajian yang diisi oleh KH Jajalludin Al-Fadzil, Jumat (30/3).
Ketua Panitia kegiatan KH Humedi menyampaikan, dengan terselenggaranya kegiatan tersebut semoga memberikan seruan kepada masyarakat untuk selalu menjaga budaya dan tradisi yang ada.
Sehingga kelestariannya di Indonesia akan selalu berkembang. Sebelum taushiyah yang dibawakan oleh KH Jajalludin Al-Fadzil juga ditampilkan sebuah kreasi seni budaya dalam bentuk pewayangan.
"Jangan sampai kebudayaan kita dijiplak oleh orang asing," ungkap Kiai Humaedi.
Kiai Humedi yang merupakan sesepuh dan Pengasuh Mushola Baitussalam Citangkolo juga mengharapkan masyarakat untuk giat membaca Al-Qur’an. Karena masyarakat saat lebih gandrung dengan teknologi digital.
Terutama untuk kaum Muslim jangan sampai terjebak oleh hal tersebut. Harus ingat selalu akan kewajiban beribadah dan selalu membaca Al-Qur’an setiap harinya. "Jangan terlena oleh gemerlap dunia," tukasnya.
Kegiatan yang berlangsung membawa tema Kita Tingkatkan Iman Kepada Allah SWT melalui Pelaksanaan Shalat Lima Waktu. KH Humedi menambahkan, Rasulullah setelah melaksanakan Isra Mi'raj diperintahkan untuk mendirikan shalat lima waktu.
"Shalat adalah tiang agama bagi kaum Muslimin, sebagai umat Islam sudah sepatutnya selalu mendirikan shalat lima waktu," katanya.
Hadir dalam kesempatan yang sama sekaligus memimpin jalannya khotmil Qur’an KH Ubaid Ubaidillah menyampaikan, dengan dilaksanakannya khotmil Qur’an dapat memberikan tanda bahwa anak yang melaksanakan khotmil Qur’an adalah anak soleh dan selalu berbakti kepada kedua orang tuanya.
"Mugo-mugo dados lare ingkang shaleh (mudah-mudahan jadi anak yang shaleh)," pungkasnya. (Wahyu Akanam/Fathoni)