Daerah

Menulis Merupakan Keterampilan Penting bagi Pelajar Zaman Now

Selasa, 19 Maret 2019 | 08:00 WIB

Menulis Merupakan Keterampilan Penting bagi Pelajar Zaman Now

Pembukaan Diklat jurnalistik di MAUWH Tambakberas Jombang.

Jombang, NU Online
Apa yang mengemuka di media, termasuk media sosial sangat bergantung dengan apa yang ditulis. Karenanya, memiliki kemampuan menulis menjadi hal tidak terhindarkan, apalagi bagi pelajar Muslim agar tulisan positif semakin dominan. 

“Saat ini mengakses informasi demikian mudah,” kata Ustadz Mustaufikin, Senin (18/3). Oleh sebab itu, kalangan terpelajar khususnya santri diharapkan menjadi penyedia konten positif di media, lanjutnya.

Penegasan tersebut disampaikannya pada pembukaan pendidikan dan latihan atau Diklat jurnalistik di Madrasah Aliyah Unggulan KH Abd Wahab Hasbulloh (MAUWH), Tambakberas Jombang, Jawa Timur.

Menurut staf Unit Pengendali Mutu MAUWH ini, para pelajar harus melengkapi pengetahuan agama dengan kemampuan menulis. “Kalau tidak, media justru akan diisi oleh mereka yang sebenarnya tidak memiliki kemampuan agama mendalam, yangh akibatnya menyesatkan umat,” ungkapnya.

Bagi alumnus Pesantren Tremas Pacitan tersebut, aktif dalam menyajikan produksi jurnalistik menjadi jihad baru saat ini. “Dengan demikian, warga internet akan semakin memiliki banyak pilihan, khususnya dalam masalah keagamaan,” jelasnya.

Ustadz Mustaufikin tidak menampik bahwa selama ini banyak konten yang membahas persoalan agama, namun jauh dari penjelasan yang benar, apalagi ideal. “Karena yang mengisinya adalah kalangan yang tidak memiliki otoritas dalam masalah agama Islam,” keluhnya.

Karenanya, alumnus pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tersebut mengingatkan peserta Diklat jurnalistik untuk benar-benar serius dalam menerima materi yang disampaikan narasumber. “Sebab, kemampuan menulis sangat dibutuhkan bagi pelajar Muslim zaman now. Tidak hanya saat ini, juga di masa mendatang,” ungkapnya.

Belum lagi sekarang sudah mulai banyak konten di media umum dan media sosial yang menggunakan jurnalisme warga. “Ini adalah kesempatan bagi siapa saja untuk bisa berkontribusi bagi tersebarnya liputan dan karya jurnalistik,” katanya.

Namun untuk dapat menjadi jurnalis andal, bekal yang tidak boleh ditinggalkan adalah membaca. “Semakin sering membaca, wawasan akan kian luas,” ungkapnya. Kemampuan  menulis semakin tajam dengan membaca karena akan membukakan cakrawala, wawasan, serta sudut pandang dalam menulis, lanjutnya.

Menurutnya, keterampilan menulis apalagi dengan dibekali kaidah jurnalistik, akan menjadi amal jariyah. “Tulisan dan konten yang kita buat, kemudian disebar di media termasuk media sosial akan menjadi kebaikan berkelajutan atau amal jariyah,” ungkapnya. 

Diklat jurnalistik ini menjadi kegiatan rutin yang diselenggarakan MAUWH setiap tahun. Untuk pelaksanaan kali ini menghadirkan narasumber dari NU Online, yakni Syarif Abdurrahman dan Syamsul Arifin. (Ibnu Nawawi)


Terkait