Daerah

Merdeka Itu Jika FDS Digagalkan

Senin, 21 Agustus 2017 | 09:01 WIB

Banyumas,NU Online 
Karnaval kemerdekaan yang digelar Pemerintah Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (20/8) diwarnai dengan aksi penolakan terhadap full day school (FDS).

Aksi penolakan FDS tersebut dilakukan sejumlah badan otonom NU yang tergabung dalam Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU) Kecamatan Ajibarang. Salah seorang peserta mengacungkan tulisan “Merdeka itu jika FDS digagalkan.”

Kordinator GMNU Ajibarang Slamet Ibnu Ansori mengatakan, biasanya karnaval itu identik dengan memamerkan sebuah kemajuan, kali ini kita pamerkan sebuah aksi penolakan.

"Karnaval itu pameran, ya kita tunjukan kita sedang menolak full day school karena full day school sudah jelas mengkerdilkan NU, mematikan madrasah diniyah (madin) dan pondok pesantren," lanjutnya. 

Selain aksi penolakan full day school, pada kesempatan itu juga mereka meanyatakan mendukung Perppu No 2 Tahun 2017 tentang keormasan, dan mendesak pemerintah membubarkan ormas anti-Pancasila serta menumpas paham radikal (radikalisme). 

Tarno, Sekertaris GP Ansor Ajibarang, menambahkan radikalisme adalah paham yang sangat berbahaya bagi keutuhan Indonesia, harus ditumpas habis hingga ke akar-akarnya. 

"Full day school bisa memicu radikalisme yang sangat berbahaya, ya kita harus tolak dua-duanya," katanya. 

Karnaval mengelilingi Kecamatan Ajibarang itu dipusatkan di depan kantor kecamatan. Kegiatan itu diikuti pemerintah desa, sekolah-sekolah serta organisasi masyarakat yang ada di kecamatan itu. (Kifayatul Akhyar/Abdullah Alawi)


Terkait