Kudus, NU Online
Sebagai madrasah khusus putri, Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Mengengah Kejuruan (SMK) NU Banat Kudus mengedepankan kemajuan para perempuan Nahdliyin. Sabtu kemarin (25/10), acara Gebyar 1 Muharrom 1436 H Forsikabanu berlangsung dengan meriah di kampus MA NU Banat Kudus.
<>
Forsikabanu merupakan wadah bagi para alumni madrasah MA SMK NU Banat Kudus untuk menjalin silaturrahim. Acara silaturrahim itu sengaja dirangkai dengan mengajak kerjasama berbagai pihak sebagai pendukung. Di antaranya menggeret DPD Lembaga Seni Qasidah Indonesia (LASQI) Kementrian Agama Kabupaten Kudus.
LASQI diundang sebagai dewan juri dalam festival lomba rebana khusus putri tingkat kabupaten yang telah berlangsung sejak Jum’at (24/10). Selain itu, juga mengundang sejumlah tokoh perempuan inspiratif. Di antaranya, Wafiq Azizah dan Binta Aksi Junior.
“Selain bekerja sama dengan LASQI, kami juga mengundang pelantun selawat nasional putri, Wafiq Azizah, dan dai cilik putri nasional Binta Athivata Tabriez, serta training motivator Sofyan Hadi, supaya memupuk rasa akan semakin mahabbah kepada Rasulullah, serta sebagai inspirasi bagi para alumni yang semuanya perempuan, untuk tetap dan semakin bersemangat merambah dunia agar mereka menjadi perempuan yang kian maju,” terang Elok Jamilah, Ketua panitia.
Dalam rangkaian acara siang itu, Wafiq Azizah dengan busana muslimahnya mengisi gema selawat nabi. Disempatkan pula berkolaborasi dengan grup rebana putri peraih juara. Selain itu, Wafiq juga berbincang tentang pengalaman hidupnya untuk memotivasi para hadirin. Disebutkan bahwa seniman asal Magelang ini pernah menyabet juara MTQ tingkat nasional dan internasional.
Hadirnya Wafiq, Binta Aksi Junior pelajar di SD NU Nawa Kartika yang telah mengharumkan Kudus, serta KH. Sofyan Hadi, training motivator, pengurus Lembaga Perekonomian NU (LPNU) Kudus, sekaligus pengasuh pondok pesantren Al-Mawaddah Jekulo Kudus ini, diharapkan selain dapat memberi hiburan juga membuat agenda temu alumni semakin berarti. (Istahiyyah/Mahbib)