Daerah

MWCNU Pakuniran Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Ahad, 1 Desember 2013 | 05:00 WIB

Probolinggo, NU Online
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur bersama warga NU Dusun Gulur Desa Bucor Wetan Kecamatan Pakuniran menggelar bakti sosial gotong royong memperbaiki jembatan Gus Mus.
<>
Jembatan lama seluas 1 meter dan terbuat dari bambu dilebarkan menjadi seluas 2 meter sehingga dapat dilalui kendaraan roda empat. Jembatan sepanjang 15 meter dengan tinggi 4 meter tersebut diperbaiki dengan dana swadaya masyarakat.
 
Hadir dalam kerja bakti gotong royong tersebut Ketua Tanfidziyah MWCNU Kecamatan Pakuniran Sutarji, Camat Pakuniran Muh. Abduh Ramin dan Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi.
 
Kerja bakti gotong royong ini melibatkan para pengurus NU mulai dari tingkat MWC hingga ranting di Desa Bucor Wetan baik lembaga, lajnah maupun badan otonom. Sejak pagi hari, mereka terlihat bahu membahu memperbaiki jembatan.
 
“Jembatan yang menghubungkan Dusun Gulur dengan blok Madure’en Desa Bucor Wetan Kecamatan Pakuniran ini merupakan kebutuhan mendesak warga karena mempersingkat akses dan perekonomian dua daerah,” ungkap Ketua Tanfidziyah MWCNU Kecamatan Pakuniran Sutarji, Sabtu (30/11).
 
Lebih lanjut Sutarji berharap agar pembangunan jembatan ini bisa memberikan manfaat kepada masyarakat untuk memperlancar perekonomian desa. “Semoga pembangunan jembatan ini bisa segera selesai dan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat,” jelasnya.
 
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi. Menurutnya, kalau jembatan ini sudah jadi, maka masyarakat tidak perlu repot-repot lagi dalam menjual hasil taninya. Sebab sudah ada jalan pintas dan singkat sehingga bisa menghemat waktu.
 
“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk membangkitkan kembali budaya gotong royong yang sudah mulai luntur di tengah-tengah masyarakat. Sebab budaya gotong royong ini merupakan salah satu warisan nenek moyang bangsa Indonesia yang harus di lestarikan oleh masyarakat,” ungkapnya. (Syamsul Akbar/Mahbib)


Terkait