Probolinggo, NU Online
Sebagai upaya untuk semakin memperkuat ukhuwah Islamiyah di kalangan warga NU, pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur secara rutin menggelar lailatul ijtima’. Lailatul ijtima ini digelar secara bergantian di masing-masing ranting tiap dua minggu sekali.
<>
“Tradisi lailatul ijtima’ atau malam pertemuan warga NU ini memang sudah mengakar di kalangan Nahdliyin, khususnya yang berada di Kecamatan Wonomerto. Oleh karena itu, kami akan terus melestarikan tradisi ini sebagai amaliah ulama NU,” ungkap Ketua Tanfidziyah MWCNU Kecamatan Wonomerto Badrus Sholeh, Sabtu (14/12).

Menurut Badrus Sholeh, kegiatan yang dilakukan dalam lailatul ijtima’ tersebut meliputi Shalat Ghaib, Shalat Hajat, istighosah dan pembacaan tahlil. Kegiatan ini diikuti oleh pengurus Syuriah dan Tanfidziyah mulai dari tingkat MWC hingga ranting. ”Selain itu juga dari lembaga, lajnah dan badan otonom, termasuk juga para kiai-kiai se MWCNU Kecamatan Wonomerto,” jelasnya.

Lebih lanjut Badrus Sholeh menjelaskan lailatul ijtima’ ini dimaksudkan untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah atau tali persaudaraan yang bernafaskan Islam. Apalagi lailatul ijtima’ yang sudah mengakar kuat di kalangan NU merupakan warisan para ulama yang harus dilestarikan.

”Lailatul ijtima’ ini sangat penting sekali untuk dilakukan mengingat sudah banyak gerakan yang dapat memperlemah ukhuwah Islamiyah. Harapannya agar warga NU bisa menguatkan diri dengan memperkokoh paham Aswaja dan ukhuwah Islamiyah,” terangnya.

Dalam tiap lailatul ijtima’ dikatakan Badrus Sholeh, dilakukan pula pemantapan pemahaman Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) dan diskusi dengan mengaitkannya pada isu-isu terkini.

”Biasanya dalam diskusi itulah nantinya kita semakin dimantapkan pada pembelajaran untuk menghargai perbedaan. Perbedaan pandangan dalam Islam, selagi bisa dipertanggungjawabkan haruslah dipertahankan,” tegasnya. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)