Daerah

NU Dawuan Inisiasi Bahtsul Masail Rutin di 7 Kecamatan di Subang

Sabtu, 16 Juli 2016 | 23:08 WIB

Subang, NU Online
Sejak tahun 2014, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Dawuan, Subang, Jawa Barat rutin menggelar pengajian Sabtu pagi. Pengajian tersebut juga membuka sesi tanya jawab dan diskusi seputar permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini disampaikan oleh Ketua MWCNU Kecamatan Dawuan Ajengan Toto Ubaidillaah Haz usai melaksanakan kegiatan pengajian yang digelar di Masjid Al-Mukaromah, Dusun Lebaksiuh, Desa Sukasari, Dawuan, Subang. Sabtu (16/7)

"Tempatnya keliling, setiap minggu pasti ada DKM atau pengurus yang minta jadi tuan rumah kegiatan. Kami selalu mengundang rekan-rekan MWCNU yang ada di sekitar Dawuan. Alhamdulillah, responnya baik dan mereka selalu hadir dalam pengajian," papar pria yang akrab disapa Kang Toto itu.

Seiiring berjalannya waktu, kata dia, jamaah pengajian yang tadinya hanya diikuti oleh masyarakat Dawuan saja, semakin hari semakin bertambah terutama dari para pengurus MWCNU yang berdekatan dengan Dawuan, yaitu Subang, Kalijati, Cibogo, Cijambe, Pagaden dan Pagaden Barat.

"Karena ada masukan dari para pengurus MWCNU tujuh Kecamatan, akhirnya disepakati untuk membuat semacam lembaga bahtsul masail yang diberi nama 'Annahdlah'. Tempat kegiatannya keliling di tujuh kecamatan tadi," kata Kang Toto yang dipercaya menjadi Sekretaris Bahtsul Masail Annahdlah itu

Dikatakannya, jadwal kegiatan Bahtsul Masail Annahdlah rutin digelar pada hari Sabtu terakhir setiap bulan. Adapun pada Sabtu pertama sampai ketiga dilaksanakan pengajian seperti biasanya yang bertempat di wilayah Kecamatan Dawuan.

"Insyaallah nanti hasil bahtsul masail itu akan kita bukukan, supaya orang yang tidak hadir bisa mengetahui hasilnya," ungkap Dai Kamtibmas Polres Subang itu

Menurutnya, di antara nilai positif dalam kegiatan bahtsul masail ini adalah dapat membina ikatan silaturahim bagi para kiai dan asatidz sekaligus bermanfaat untuk memberikan pencerahan kepada umat serta dapat menjadi corong LBM PCNU Subang untuk menyosialisasikan kegiatan bahtsul masail yang masih dianggap asing oleh sebagian masyarakat.

"Dengan kegiatan bahtsul masail ini kita juga bisa menunjukan eksistensi pengajian bapak-bapak,  karena ada kesan bahwa pengajian NU ya Ibu-ibu Muslimat saja," tandasnya.

Ditambahkannya, susunan tim pelaksana kegiatan bahtsul masail ini mengikuti pola yang ada di Jawa Timur yaitu terdiri dari moderator, perumus, notulen dan mushahhih. "Semua tim itu adalah pengurus MWCNU di tujuh kecamatan dan sebagian lagi dari pengurus cabang," pungkasnya. (Aiz Luthfi/Mahbib)


Terkait