Daerah

NU, ISNU dan Muslimat Konsolidasi dengan Kemenag Sijunjung

Kamis, 27 Oktober 2016 | 07:02 WIB

Sijunjung, NU Online
Konsistensi sangat penting bagi gerakan Nahdlatul Ulama, ISNU dan  Muslimat NU dalam perjuangannya. Hal ini harus dipegang teguh. Kita jaga daerah Sijunjung agar tidak kembali dikuasai oleh virus pembodohan. Maka konsolidasi organisasi NU, ISNU dan  Muslimat dengan Kementrian Agama Sijunjung penting dilakukan.

Demikian diungkapkan Ketua PC Nahadatul Ulama Sijunjung Buya Bustamam Habib, ketika mengadakan konsolidasi dengan Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Sijunjung,  Rabu  (26/10).

Menurut Bustamam,  beberapa kesepakatan yang dihasilkan diantaranya memberikan rekomendasi bahwa ISNU bisa bekerjasama dengan sekolah dalam pemahaman tentang ganasnya virus narkoba, pembinaan dalam penyuluhan agama setiap nagari dalam mendukung program kementrian agama.

Buya Habib didampingi Sekretaris PCNU Sijunjung Pebriyaldi  juga mantan Ketum Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama Kota Padang, menambahkan konsolidasi ini harus jadi momentum kebangkitan gerakan sahabat-sahabat, untuk bisa bekerjasama dengan pihak pemerintah, baik sekolah maupun pihak yang berwajib.

Pertemuan yang diisi  dengan diskusi setiap pimpinan organisasi Nahdatul Ulama Kabupaten Sijunjung, diantaranya Ketua PC ISNU Fadhlur Rahman Ahsas, Ketua NU Buya Bustamam Habib dan Ketua Muslimat NU Kabupaten Sijunjung Neng Subekti.  Kedatangan pimpinan organisasi di lingkungan NU ini ke Kantor Kementrian Agama Sijunjung bertujuan untuk memperkuat soliditas elemen kader NU dan merespons isu mutakhir yang berkembang di ranah Sijunjung. 

"Pertemuan ini untuk meningkatkan soliditas antara organisasi yang dipayungi oleh bintang Sembilan. Selain juga agar ada respons terhadap isu-isu strategis di Sijunjung yang menjadi ciri khas organisasi elemen kader NU dalam pergerakan di Sijunjung,"  ujar  Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Sijunjung Buya Afrizal dan juga  Rais Syuriah PC Nahdlatul Ulama Kabupaten Sijunjung.

Ketua ISNU Fadhlur Rahman Ahsas,  menilai musuh utama gerakan adalah Nafza alias Narkotika dan obat obatan terlarang yang menjadi penyebab kemiskinan dan kebodohan di ranah lansek manih. "Salah satu penyebab Sijunjung terbelakang dari daerah lain karena banyaknya generasi muda putus sekolah. Para pelajar banyak menjadi korban narkotika dan obat obatan terlarang sehingga pendidikan dan kemajuan di Sijunjung jalan ditempat," jelas Fadhlur Rahman Ahsas menambahkan. (armaidi tanjung/Abdullah Alawi) 


Terkait