Jombang, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur mendorong warganya untuk bersama-sama memperhatikan perkembangan ekonomi, pendidikan serta kesehatan. Tiga hal ini hendaknya menjadi perhatian khusus untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, terutama nahdliyin.
Demikian ini disampaikan Katib PCNU Jombang, Ahmad Samsul Rijal. Segala upaya untuk mengembangkan tiga aspek di atas harus benar-benar tuntas. Meskipun pada perkembangannya terkadang berjalan tidak instan.
"Tuntaskan gerakan untuk pembangunan perkotaan NU Jombang, kembangkan BMT-NU, maksimalkan misi pendidikan dan kesehatan," ungkapnya, Kamis (12/4).
Seperti diketahui dalam aspek perekonomian, NU memiliki Baitul Mal wat Tamwil Nahdlatul Ulama (BMT-NU). Di Jombang telah berdiri satu BMT-NU pusat yang beroperasi di salah satu ruangan NU setempat, dan beberapa cabang BMT-NU yang kesemuanya dipusatkan di kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU).
Demikian pula dalam aspek pendidikan, NU mempunyai Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif dari tingkat ranting (desa), kecamatan hingga di kabupaten. Kesolidan lembaga pendidikan di semua lintas kepengurusan dalam menjalankan tugas dan fungsinya, satu sisi akan menjadi penentu berkembangnya pendidikan.
Begitu juga dengan kesehatan. Di Kota Santri ini sudah berdiri Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) sejak beberapa tahun silam. Rumah sakit ini hingga kini menjadi rujukan warga NU dalam skala luas. Selain rumah sakit, di masing-masing MWCNU diupayakan terdapat klinik. Pendiriannya sejak beberapa waktu lalu juga sudah berjalan.
Sejumlah wadah yang dimiliki NU di atas menurut pria yang kerap disapa Kiai Rijal ini perlu terus mengembangkan fungsinya lantaran zaman yang kian berkembang pesat. Sehingga tetap dengan istiqamah memberikan manfaat kepada masyarakat luas.
Untuk mencapai misi kesejahteraan umat tersebut, Kiai Rijal mengungkapkan salah satunya dapat dilakukan dengan modal usaha ekonomi yang otonom. "Mulailah dengan usaha ekonomi yang otonom agar nahdliyin terbantu kesejahteraannya," ucapnya. (Syamsul Arifin/Ibnu Nawawi)