Mojokerto, NU Online
Dalam rangka menanggulangi bencana kekeringan, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur mendistribusikan air bersih sebanyak empat tangki ke daerah yang mengalami kesulitan air bersih. Bahkan Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto baru masa khidmat 2018-2023 KH Abdul Adzim Alawi ikut berpartisipasi langsung.
Wilayah yang dikunjungi yaitu Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Ikut dalam kegiatan ini Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) dan Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Mojokerto.
"Desa Kunjorowesi adalah desa yang terletak di lereng Gunung Penanggungan Mojokerto. Dibanding desa-desa sebelahnya, desa ini mengalami kekurangan air bersih terparah. Sumber air tanah di desa ini hampir tidak bisa diakses. Bahkan sampai dibor kedalaman ratusan meter masih belum juga keluar airnya," ujar KH Abdul Adzim Alawi, Sabtu (27/10).
Menurutnya, aksi nyata ini sebagai jawaban atas kesulitan masyarakat untuk mendapatkan air bersih selama beberapa bulan terakhir. Hal ini dikarenakan desa setempat sudah lama tak diguyur hujan. Pembagian air di Desa Kunjorowesi di fokus pada dua titik yaitu di Dusun Tlogo dan Dusun Sumber, masing-masing dusun mendapat jatah air bersih sebanyak dua tangki.
"ini adalah bentuk kepedulian PCNU Mojokerto kepada masyarakat yang sedang kesulitan mendapatkan air bersih karena sudah beberapa bulan ini mengalami kekeringan. Air ini bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari," tandasnya.
Sementara itu Ketua LPBINU Kabupaten Mojokerto Saiful Anam menjelaskan, kegiatan ini dilakukan lintas lembaga dan elemen di NU Mojokerto. Seperti LAZISNU, Majelis Wakil Cabang (MWC) Ngoro, Banser, dan kaum nahdliyin lainnya.
Selama ini, masyarakat setempat harus bersusah payah ke desa tetangga untuk mencari air bersih. Terkadang untuk mandi saja harus menempuh jarak berkilo-kilo meter. Padahal medan yang ditempuh lumayan curam dan berbahaya saat membawa beban berat.
"Kami berharap, LAZISNU selalu bergandeng tangan dengan LPBINU dalam menyikapi segala bentuk bencana yang menimpa masyarakat. Kerjasama membuat kita kuat dan mudah melakukan pekerjaan berat," ungkapnya.
Pria yang biasa dipanggil Cak Anam ini menyebutkan, kegiatan distribusi air bersih ini akan terus dilaksanakan sampai warga desa tercukupi secara mandiri. Air kan dikirim dalam waktu berkala, tergantung kebutuhan warga dan kesiapan tim PCNU Mojokerto.
"Kalau sudah hujan baru airnya tercukupi. Selama belum hujan kita bantu dengan sekuat tenaga. Saat musim penghujan tiba, semua rumah akan memanfaatkan air hujan untuk memenuhi tandon-tandon mereka yang kapasitasnya ribuan liter," pungkas Cak Anam. (Syarif Abdurrahman/Muiz)