Purbalingga, NU Online
Mengunjungi masjid barangkali kita sudah sering. Melihat bangunan klenteng mungkin kita juga sudah pernah. Namun, pernahkah kita menyaksikan Masjid yang bangunannya mirip klenteng?
<>
Ya, di Indonesia bangunan semacam ini mungkin hanya dapat kita temukan di beberapa tempat saja. Salah satunya di daerah Purbalingga, Jawa Tengah. Tepatnya, di pinggiran Jalan Raya Purbalingga-Bobotsari, Desa Selaganggeng, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, berdiri sebuah masjid yang sekilas mirip dengan tempat ibadah orang Konghucu atau klenteng.
Saat NU Online mengunjungi masjid, Sabtu (26/7), nuansa oriental sangat mendominasi arsitektur bangunan masjid. Sedangkan untuk warna masjid, banyak menggunakan warna merah putih, warna khas warga Tiongkok, yang dipadukan dengan hijau. Di sisi depan, terpampang tulisan beraksara latin dan cina, Masjid Muhammad Cheng Hoo.
Menurut ketua pengelola masjid H. Untung Suparjo (71 tahun), masjid ini dinamakan Cheng Hoo sebab terinspirasi dari seorang terkenal dari negeri Tiongkok. “Nama masjid ini merupakan ide dari salah seorang jamaah. Cheng Hoo merupakan seorang cina muslim yang namanya sudah mendunia,” ujarnya.
Berawal dari Mualaf
Berdirinya masjid Ceng Hoo, tak lepas dari peristiwa seorang cina muallaf bernama Thio Hawa Kong atau Heri Susatyo. Pada tahun 2004, Heri bersama warga setempat kemudian mulai membangun masjid ini.
“Kami melihat, sumber kekuatan Islam, letaknya ya di masjid. Makanya, kami mendirikan masjid bernuansa cina ini, sekaligus sebagai pendekatan dakwah kepada warga cina,” terangya.
Tujuan tersebut, beberapa tahun mulai terwujud, setelah Heri, menyusul beberapa warga Tionghoa yang menyatakan diri menjadi seorang muslim. Bahkan, dari mereka sebagian ada yang sudah naik haji.
Untung menambahkan, saat ini Masjid Cheng Hoo terus mengalami perkembangan. Ke depan pihaknya ingin menjadikan masjid sebagai tempat yang representatif. “Ya, harapannya bisa menjadi pusat kajian lintas golongan,” ungkapnya.
Untuk mewujudkan hal itu, pihak pengelola masjid terus berbenah dengan membangun berbagai sarana, di antaranya sarana pendidikan PAUD, TK dan TPQ. (Ajie Najmuddin/Mahbib)