Orientasi, Mahasiswa Baru UIN Bandung Dikenalkan Islam Nusantara
Kamis, 27 Agustus 2015 | 16:01 WIB
Bandung, NU Online
Islam tidak datang di tempat yang kosong, begitu pula Islam yang datang di Nusantara telah didekati dengan budaya-budaya khas lokal sehingga Islam di Nusantara mempunyai karakteristik yang khas di banding Islam di tempat-tempat lain.<>
Demikian disampaikan Zastrow Al-Ngatawi, Ketua Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi), saat mengisi materi Islam Nusantara pada Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) UIN Sunan Gunung Djati, Kamis (27/8) siang, di aula utama kampus.
Zastrow menjelaskan datangnya Islam bertemu dengan berbagai suku serta budayanya menjadikan corak Islam banyak variannya.
"Ini (Islam Nusantara) bukan agama baru, tapi budaya dan tradisi (Nusantara) hanyalah sebagai pendekatan dan alat menjalankan ajaran Islam," jelasnya dihadapan sekitar 6000 mahasiswa baru tahun ajaran 2015-2016.
Lebih lanjut, Budayawan kelahiran Pati itu memaparkan ciri-ciri Islam Nusantara, di antaranya mampu merajut keberagaman, mengedepankan akhlak dan kearifan daripada legal-formal Islam. "Islam Nusantara itu tidak keras, tapi damai, walaupun ada konflik namun tetap diselesaikan dengan damai," imbuhnya.
Dalam konteks keindonesiaan, Zastrow menegaskan bahwa Pancasila sudah mencerminkan nilai-nilai keislaman melalui landasan ayat-ayat al-Qur'an yang ia sampaikan.
"Jadi, NKRI adalah Islam Indonesia. Cara mengamalakan Islam yang terbaik, karena kalau Islam yang terbenar hanya Allah yang tahu. Makanya kita bersyukur punya Indonesia," tegas Zastrow dalam orientasi yang bertajuk Internalisasi Nilai-Nilai Keislaman dan Keindonesiaan.
Ia berpesan kepada mahasiswa baru UIN Sunan Gunung Djati Bandung supaya mengenali tradisi sendiri, bukan terbawa arus budaya asing. "Pelajari tokoh-tokoh Nusantara, supaya anda semua tidak tersesat dibelantara zaman," pesannya. (M Zidni Nafi'/Fathoni)